Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

12 Tahun Definitif Tapi Minim Ikon Khas Kearifan Lokal, Ketua DPRD: PALI Masih Mencari Identitas

H Ubaidillah SH--

PALI, SUMATERAEKSPRES.ID-Tak terasa sudah 12 tahun Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir (PALI) definitive sebagai daerah pemekaran dari Muara Enim. Tapi hingga kini  masih mencari indentitas dan jati diri.

Ketua DPRD Kabupaten PALI, H Ubaidillah SH mengatakan,PALI kaya sumber daya alam (SDA). Nnamun masih minim di sektor kebudayaan lokal. Sejauh ini, PALI belum memiliki ikon yang menjadi khas kearifan lokal.

BACA JUGA:Minim Ikon, Kabupaten PALI Masih Mencari Jati Diri Budaya Lokal

BACA JUGA:Jadi Desa Budaya, Bangun Sanggar Kesenian, Desa Mulya Agung

Sebagai salah seorang tokoh panutan masyarakat, Ubaidillah melihat mayoritas kebudayaan yang berkembang di Kabupaten PALI merupakan kebudayaan multikultural. Berkembang dari hasil adopsi kebudayaan daerah lain.

"PALI masih mencari identitas. Pakaian adat, kebudayaan kita, tari-tarian kita, masih belum jelas. Masih ada tanda tanya, mana yang sebenarnya adat istiadat asli Kabupaten PALI ini," ucapnya, kemarin (3/5).

Untuk itu, DPRD PALI berharap seluruh pihak mulai dari tokoh adat, tokoh masyarakat bisa ikut andil dan terlibat dalam pencarian identitas lokal ini. Sehingga ke depan bisa dijadikan ikon khas bagi Kabupaten PALI.

"Kita masyarakat PALI butuh identitas. Hampir rata-rata, pakaian adat, tarian daerah kebudayaan yang berkembang itu dari daerah lain semua.

Kita ingin mendapatkan identitas kearifan lokal. Bila perlu ada kajian khusus, ada riset dan lainnya," jelasnya.

Ubaidillah juga berharap seluruh potensi SDA maupun sumber daya manusia (SDM) yang ada bisa menjadi kultur khas lokal yang benar-benar membumi serta mencerminkan kearifan lokal PALI.  

"Tahun 1980, pakaian pengantin di PALI ini lebih cenderung ke arah Melayu. Pakai baju Teluk Belango dan baju kurung, sarung biasa mirip Betawi.

Tapi baju adat pengantin sekarang ini bukan itu lagi, tapi pakaian adat daerah lain," bebernya.

Ia sangat memimpikan adanya ciri khas khusus yang betul betul mencerminkan adat khas kabupaten PALI. Mengingat masyarakat PALI yang terdiri dari marga Panukal, Abab, Lematang Ilir, merupakan masyarakat yang memiliki latar belakang yang luas. 

BACA JUGA:Lingkaran Rumah Leluhur Tempirai, Warisan Budaya Kuno di Tengah Gambut PALI yang Terlupakan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan