Target Lima Tahun, Muba Siap Bebas dari 72 Titik Blankspot di 56 Desa

Reporter: Yudhi Ariandi |

Editor: Irwansyah |

Rabu , 23 Apr 2025 - 16:28

Menuju Muba Terkoneksi! 56 desa, 72 titik blankspot ditarget tuntas dalam 5 tahun. Diskominfo Muba ajak Komdigi & operator bersinergi wujudkan digitalisasi merata hingga pelosok. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--

MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif.

Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), langkah konkret diambil dengan melakukan audiensi ke Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Kepala Diskominfo Muba, Herryandi Sinulingga, memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi daerahnya.

Dengan bentang alam yang kompleks—mulai dari dataran, hutan, rawa, hingga aliran sungai—serta belum meratanya pasokan listrik PLN, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Muba menghadapi berbagai hambatan teknis yang signifikan.

“Saat ini kami masih memiliki 72 titik blankspot yang tersebar di 56 desa. Ini jelas berdampak langsung pada akses pendidikan daring, pelayanan kesehatan, hingga komunikasi masyarakat secara umum,” ujar Herryandi.

Ia menegaskan bahwa Pemkab Muba memiliki target ambisius: membebaskan seluruh wilayah dari blankspot dalam lima tahun ke depan. Untuk mencapai misi ini, sinergi menjadi kunci utama.

“Kami mengajak Komdigi, BAKTI, dan para operator telekomunikasi untuk bersama-sama membantu Muba.

Target kami lima tahun ke depan, tak ada lagi desa yang tak terhubung,” tambahnya.

Audiensi ini disambut positif oleh pihak Kementerian. Staf Khusus Menteri Komdigi, Artanto Nurprabowo, mengapresiasi langkah proaktif Pemkab Muba dan menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti usulan yang disampaikan.

“Apa yang disampaikan Pemkab Muba menjadi catatan penting. Kami akan mengoordinasikannya lebih lanjut bersama BAKTI dan penyedia layanan seluler,” ujar Artanto.

target lima tahun, muba siap bebas dari 72 titik blankspot di 56 desa                            muba, sumateraekspres.id  – pemerintah kabupaten musi banyuasin terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif. 
melalui dinas komunikasi dan informatika (diskominfo), langkah konkret diambil dengan melakukan audiensi ke kementerian komunikasi dan digital republik indonesia (komdigi) di jakarta, rabu (23/4/2025).
dalam pertemuan tersebut, kepala diskominfo muba, herryandi sinulingga, memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi daerahnya. 
dengan bentang alam yang kompleks—mulai dari dataran, hutan, rawa, hingga aliran sungai—serta belum meratanya pasokan listrik pln, pembangunan infrastruktur telekomunikasi di muba menghadapi berbagai hambatan teknis yang signifikan.
baca juga:operasi pasar murah batal saat hut pali ke-12, warga talang ubi kecewa berat
baca juga:joncik muhammad resmi nahkodai dpw pan sumsel 2024–2029, siap antar partai melesat di pemilu 2029
    “saat ini kami masih memiliki 72 titik blankspot yang tersebar di 56 desa. ini jelas berdampak langsung pada akses pendidikan daring, pelayanan kesehatan, hingga komunikasi masyarakat secara umum,” ujar herryandi.
ia menegaskan bahwa pemkab muba memiliki target ambisius: membebaskan seluruh wilayah dari blankspot dalam lima tahun ke depan. untuk mencapai misi ini, sinergi menjadi kunci utama.
    “kami mengajak komdigi, bakti, dan para operator telekomunikasi untuk bersama-sama membantu muba. 
target kami lima tahun ke depan, tak ada lagi desa yang tak terhubung,” tambahnya.
baca juga:pemkab lahat bangun irigasi teknis 2026, dimulai dari pagar jati untuk wujudkan swasembada pangan
baca juga:isi survei dan dapatkan 5 euro dari cash app, ini cara mudahnya
audiensi ini disambut positif oleh pihak kementerian. staf khusus menteri komdigi, artanto nurprabowo, mengapresiasi langkah proaktif pemkab muba dan menyatakan kesiapan untuk menindaklanjuti usulan yang disampaikan.
    “apa yang disampaikan pemkab muba menjadi catatan penting. kami akan mengoordinasikannya lebih lanjut bersama bakti dan penyedia layanan seluler,” ujar artanto.
ia menegaskan bahwa pembangunan jaringan komunikasi bukan sekadar urusan bisnis, tetapi bagian dari tanggung jawab negara dalam menciptakan transformasi digital yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
    “pemerataan akses digital adalah bentuk nyata komitmen kami agar seluruh warga negara bisa merasakan manfaat teknologi secara merata,” tutupnya.
baca juga:muratara bidik tujuh besar di stqh sumsel 2025, kirim 20 peserta terbaik
baca juga:utbk snbt 2025: menoleh saja bisa gagal, ini syarat ketat yang wajib dipatuhi peserta
dengan rencana dan dukungan yang kian solid, kabupaten muba kini melangkah mantap menuju cita-cita bebas blankspot—mewujudkan konektivitas untuk semua.