Warga PALI Keluhkan Sulitnya Akses Kerja di Pertamina, Aliansi Pemuda Soroti Dugaan Penyimpangan
arga PALI resah sulitnya akses kerja di Pertamina, Aliansi Pemuda PALI soroti dugaan penyimpangan di Field Adera yang dipimpin oleh Hamzani Akbar. Dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu(6/4) pukul 11.00 WIB. Foto:Izul/Sumateraekspres.id--
PALI, SUMATERAEKSPRES.ID – Masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, mulai menunjukkan rasa kecewa terhadap akses lapangan pekerjaan di perusahaan migas nasional, khususnya di Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field.
Keluhan ini semakin terasa setelah aktivitas eksplorasi dan produksi migas di wilayah tersebut semakin gencar dilakukan, sementara warga lokal merasa semakin terpinggirkan.
Sebagian besar masyarakat sekitar mengeluhkan kesulitan mereka dalam mendapatkan pekerjaan di Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field, yang beroperasi di wilayah mereka sendiri.
BACA JUGA:Pulang Mudik, Diduga Barang Penumpang Dijerahi Oknum Petugas Bagasi Maskapai
BACA JUGA:Lebih Tangguh Mana: Kijang Innova atau Isuzu Panther? Simak Ulasan Lengkapnya
Hal ini menimbulkan perasaan bahwa mereka hanya menjadi penonton di tanah kelahiran mereka, mirip dengan sejarah masa kolonial di mana rakyat pribumi tidak dapat menikmati hasil dari kekayaan alam yang dikeruk oleh pihak luar.
Keresahan ini diungkapkan oleh Aliansi Mahasiswa dan Pemuda PALI yang dipimpin oleh Hamzani Akbar.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (6/4) pukul 11.00 WIB, Hamzani menuding adanya dugaan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pimpinan Field Adera.
Menurutnya, hal ini tidak hanya merugikan negara, tetapi juga menimbulkan ketimpangan sosial dan ekonomi di tengah masyarakat setempat.
BACA JUGA:Siap Kuliah di UI atau UGM Lewat SNBT 2025? Ini Rincian Biaya yang Harus Disiapkan
Hamzani bahkan mengungkapkan adanya informasi mengenai dugaan praktik penyalahgunaan jabatan, termasuk adanya pekerja yang diduga hasil titipan kolega para petinggi PT Pertamina serta proyek fiktif yang dikelola oleh sejumlah petinggi di Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field.
“Berdasarkan hasil diskusi kami dengan masyarakat sekitar, kami menduga adanya kesewenang-wenangan oleh pimpinan Adera Field.
Ini memicu gejolak sosial yang serius, karena masyarakat merasa tidak mendapat kesempatan kerja yang adil,” kata Hamzani.
