Minta Koalisi Tak Saling Memaksakan
Kesepakatan rencana koalisi perubahan Partai Demokrat, Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera masih alot. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono saat ditanya tentang masa depan dan potensi koalisi dengan kedua partai tersebut mengaku komitmen akan merawat koalisi itu.
AHY mengatakan, narasi soal perubahan datang dari partainya jauh sebelum ada rencana koalisi. Menurut dia, justru partainya-lah yang menginisiasi sekaligus pusat narasi tersebut. ”Jadi, kalau tadi ada pertanyaan apakah akan bergabung ke koalisi perubahan, justru kami termasuk yang pertama menginisiasi,” ucapnya dalam paparan awal tahun di kantor DPP Demokrat, Jakarta, kemarin (12/1).
Disinggung soal progres dalam koalisi, AHY menyebut saat ini masih berproses. Bahkan, progresnya masih on the track. Dia mengakui, dalam politik, segala sesuatunya masih penuh dengan misteri. Namun, itu adalah bagian dari dinamika. ”Koalisi juga begitu, kita terus berikhtiar. Dinamis itu sudah pasti, menghangat juga hampir pasti,” imbuhnya. Baca juga : KPU Lahat Sepi Bendera Parpol
Meski begitu, upaya untuk terus mencari konsensus bersama masih berjalan. AHY menambahkan, salah satu kunci untuk mencapai konsensus adalah komunikasi yang terbuka. Artinya, tidak boleh ada satu pihak yang memaksakan kehendak tanpa mau menerima perspektif pihak lain. ”Tidak boleh dalam ikhtiar membangun koalisi ada yang saling memaksakan kehendak, saling memaksakan diri,” tuturnya.
Demokrat sendiri, bagi AHY, siap untuk bersikap terbuka dalam mencapai kesepakatan. Yang penting, langkah yang diambil harus merepresentasikan gerakan perubahan. ”Dan membawa kans kemenangan yang paling besar,” katanya.
Lalu, apakah Demokrat legawa jika tidak mendapat posisi capres-cawapres? AHY menyebut semua opsi bisa didiskusikan bersama. Yang terpenting, keputusan harus diambil secara objektif dan memiliki peluang menang yang bisa diuji validasinya. ”Tidak boleh berdasar like or dislike, enggak boleh asal suka atau tidak suka. Preferensi itu sangat subjektif,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi menegaskan bahwa koalisi masih berjalan. Soal alotnya posisi cawapres yang diperebutkan PKS dan Demokrat, dia mengakui dinamika masih terbuka. Termasuk PKS yang mengusulkan Ahmad Heryawan dan Demokrat yang menginginkan AHY. ”Semua usul kan harus ditampung, dibicarakan bersama,” ujarnya.
Pria kelahiran Gresik itu sepakat bahwa keputusan harus diambil secara objektif dan atas persetujuan bersama. Dia juga mengamini, sosok cawapres harus bisa mendongkrak suara. ”Bisa memenuhi kelemahan Mas Anies (Anies Baswedan, Red). Sekarang boleh-boleh saja mengusulkan siapa saja dari kader-kadernya,” katanya. (jp/don)