Puluhan Kurir JNT “Mogok” Antar Paket
*Tolak Kenaikan Target 2.600 Paket per Bulan
LUBUKLINGGAU - Puluhan kurir JNT (J&T) di Kota Lubuklinggau mogok kerja. Kemarin (13/1) mereka setop mengantar paket karena menolak kebijakan baru dari perusahaan. Kebijakan baru tersebut adalah naiknya target antar paket dari 2.300 paket per bulan menjadi 2.600 paket per bulan yang berlaku sejak kemarin.
Pantauan koran ini kemarin, para kurir yang biasa berbaju dan jaket merah itu melakukan aksinya dengan cara berkumpul bersama dan memarkirkan sepeda motornya.
Menurut mereka dengan aturan baru sangat memberatkan bagi kurir, target 2.600 sangat tidak mungkin tercapai. Salah satu perwakilan kurir Abeng, mengatakan target 2.600 paket per bulan sudah tidak masuk akal lagi. "Kami seluruh kurir menolak aturan baru menaikkan target bulanan ini," tegas Abeng, didampingi puluhan kurir JNT lainnya. Baca juga : Sekda OKI Segera Pensiun, Nama-Nama Ini Santer Disebut Menggantikannya
Diakui Abeng, untuk meraih 2.300 paket per bulan saja harus kerja dari subuh sampai malam. Itu pun kalau jumlah paket yang tersedia cukup. Karena kurir bekerja dibagi per wilayah. Kadang untuk wilayah tertentu paket tidak cukup untuk target harian.
Yang menjadi keberatan para kurir paket JNT ini, jika tidak tembus 2.600 paket per bulan, gaji hanya dibayar sebesar 80 persen saja. "Ada potongan gaji 20 persen kalau tidak tembus target," ujarnya.
Sedangkan gaji yang mereka terima, itu berdasarkan UMR Provinsi Bengkulu, sejumlah lebih kurang Rp2,2 juta. Karena kantor pusat dari JNT di Lubuklinggau ada di Bengkulu. "Perusahaan ini mengklaim gaji Rp2,2 juta sekian itu sesuai UMR Bengkulu. Padahal dalam slip gaji kami Rp2,2 juta itu sudah termasuk uang makan dan uang transport. Gaji pokok sebenarnya hanya Rp1,6 juta saja," katanya.
Para kurir ini, selain menuntut aturan dikembalikan semula, juga menuntut kenaikan gaji, atau paling tidak itu uang transport naik, karena saat ini harga BBM juga naik. "Kita kerja di Lubuklinggau, bagian dari Sumatera Selatan kok malah gaji dipatok UMR Bengkulu," sebutnya. Baca juga : Pengguna Aplikasi ini Bisa Dapat Saldo DANA Rp 500 Ribu, Cairnya Cepat
Mereka menceritakan aturan baru ini baru disampaikan Jumat (13/1) pagi, para kurir di-breafing dulu. Namun kami tegas menolak. "Sehinga kami semua kurir, ada sekitar 30 orang mogok kerja," katanya.
Mereka juga menegaskan, akan mundur jika keinginan para kurir tidak dipenuhi. "Besok (14/1), katanya ada pertemuan dengan pihak perusahaan pusat dari Bengkulu. Tuntutan kami tetap menolak kenaikan target 2.600 paket per bulan. Kalau tidak dipenuhi kami siap mundur," pungkasnya.(lid/)