Dr HM Syarifuddin SH MH, Ketua Mahkamah Agung RI, Putra Asli OKU

Saat wong kito merantau, berhasil, lalu pulang kampung, tradisinya disambut dengan sukacita. Begitulah penyambutan terhadap Ketua Mahkamah Agung (MA) RI, Dr HM Syarifuddin SH MH yang mudik ke kampung halamannya di Desa Laya, Baturaja Barat, OKU, Sumsel.

--------------------

Dua tenda terpasang depan rumahnya. Tak ada penyambutan secara khusus terhadap Syarifuddin. Namun, kesuksesannya “menaklukkan” Ibu Kota membuat namanya menasional. Tercatat sebagai pimpinan lembaga tinggi.

Sebagai Ketua MA RI, pimpinan tertinggi lembaga peradilan Indonesia, kepulangannya tak lepas dari radar para pejabat daerah. Alhasil, tetap saja banyak yang menyambut kepulangan putra asli Baturaja ini.

Selain pihak keluarga, ada unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten OKU. Tampak Penjabat (Pj) Bupati OKU H Teddy Meilwansyah SSTP MM MPd, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Baturaja Hendri Agustiansyah SH MH, dan Kapolres OKU AKBP Arif Harsono SIK MH. Dia menyalami satu persatu pejabat dan orang-orang yang menyambutnya di rumah. Santi, sang keponakan mengatakan, Syarifuddin jarang pulang karena kesibukannya. “Kadang setahun sekali uwak baru bisa pulang kumpul keluarga,” ungkap dia, kemarin (29/4).

Tiap kali pulang, biasanya ziarah ke makam sang kakek, almarhum Damroh dan nenek, almarhumah Aimah yang berada di TPU Desa Laya. Seorang adik Syarifuddin dimakamkan di Lampung.

“Adik uwak yang meninggal dan dimakamkan di Lampung itu bertugas sebagai kondektur KA di Way Tuba. Jadi dimakamkan di sana,” tambahnya.

Sedangkan tiga saudara kandung lainnya ada di Baturaja. Yakni, Ning Huda (ibunya Santi), Nursiah (di Desa Laya), dan Muhammad Soleh (di Desa Saung Naga).