Satu Dekade J&T Express: Perluas Jaringan, Perkuat UMKM, dan Dorong Transformasi Sosial
Perusahaan logistik J&T Express menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan nasional-Foto: IST-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Memasuki usia ke-10, perusahaan logistik J&T Express menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pembangunan nasional melalui perluasan jaringan dan dukungan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Mengusung tema “Bersama, Membangun Bangsa”, J&T Express menandai momen satu dekade ini sebagai titik refleksi sekaligus akselerasi dalam transformasi layanan dan tanggung jawab sosial.
Dalam satu dekade beroperasi di Indonesia, J&T Express telah mengembangkan layanannya ke berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.
Hingga 2025, perusahaan mencatat telah mengoperasikan 80 pusat sortir, lebih dari 4.000 Drop Point dan Mini Drop Point, serta mengandalkan lebih dari 7.000 armada dan 20.000 personel operasional yang tersebar di seluruh negeri.
BACA JUGA:Bikin Panik! Isu Petrus 2025 Berisi Pesan Penembakan Misterius Beredar Luas, Ternyata Ini Faktanya
BACA JUGA:Mobil Hybrid vs Mobil Listrik: Mana yang Lebih Layak Dipilih di Tahun 2025?
Robin Lo, CEO J&T Express, menekankan bahwa pencapaian selama 10 tahun bukan merupakan garis akhir, melainkan pijakan untuk terus memberikan kontribusi positif.
“Kami telah berhasil menurunkan biaya pengiriman hingga 60%, membantu distribusi harga barang yang lebih merata di seluruh Indonesia,” ujar Robin.
Inisiatif Sosial dan Dukungan untuk UMKM
Lebih dari sekadar ekspansi bisnis, J&T Express aktif menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
BACA JUGA:Pengamat Politik Sumsel Peringatkan: Hilangnya Empati Pejabat Bisa Memicu Letupan Sosial
Melalui J&T Connect Preneur, lebih dari 500 UMKM di lima kota—Medan, Palembang, Malang, Cirebon, dan Bogor—telah mendapatkan pelatihan bisnis yang relevan dengan tantangan masa kini.
Di sektor pendidikan, perusahaan telah merevitalisasi perpustakaan ramah anak di Wakatobi, menyumbangkan 600 buku, dan menyelenggarakan pelatihan untuk lebih dari 40 guru di Sulawesi Tengah guna meningkatkan kualitas pengajaran.
Tak hanya itu, dana pendidikan sebesar Rp1 miliar juga telah dialokasikan bagi 10 siswa SMA berprestasi dari berbagai daerah.
