https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Tambah Layanan Kardioonkologi dan Cryptogenic Stroke.

PALEMBANG-  Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin Palembang, dalam waktu dekat akan menambah layanan unggulan. Yakni pengobatan kardioonkologi dan cryptogenic stroke.

dr. Alexander Edo Tondas, SpJP(K). Kepala KSM Kardiologi RSMH Palembang mengatakan, Kardioonkologi adalah gabungan dari kardiologi (jantung) dan onkologi (kanker). Kardioonkologi adalah subspesialisasi di bidang jantung dan pembuluh darah yang baru berkembang di dunia pada dekade terakhir.

"Jadi kita melihat pasien kanker yang sudah punya sakit jantung sebelumnya agar bisa diantisipasi risikonya, serta memonitor pasien dengan kanker yang menjalani kemoterapi atau radioterapi untuk mencegah potensi dampaknya terhadap jantung,"ujarnya, kemarin (26/4)

Katanya, pada pasien yang terpapar dan akhirnya sampai mengalami cedera pada jantung atau kardiomiopati, maka akan menjadi beban ekonomi yang besar untuk pengobatan rutin, bahkan sebagian mengalami kematian. "Pada prinsipnya kardioonkologi adalah kerjasama tim dokter yang bersifat multidisiplin dari berbagai bidang spesialistik untuk memastikan jantung pasien aman selama menjalani pengobatan kanker,"terangnya.

Sementara, program Stroke Kriptogenik. Kriptogenik artinya tersembunyi, jadi cukup banyak stroke yang terjadi pada usia muda ( kurang dari 55 tahun) dan penyebabnya tidak diketahui. "Penyebab klasik stroke misalnya darah tinggi, pengentalan darah yang terkait rokok dan sebagainya, tetapi sebagian besar stroke justru disebabkan oleh gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium (FA),"urainya.

Lanjutnya, pada kondisi FA dimana irama jantung "dangdutan" alias tidak teratur maka akan mudah sekali terbentuk bekuan darah yang terselip dalam area yang disebut kuping jantung atau auricula. "FA ini seringkali juga bersifat hilang timbul sehingga pada saat diperiksa oleh dokter tidak terdeteksi pada rekam jantung atau EKG sehingga butuh pemantauan atau perekaman jangka panjang, dengan menggunakan alat eksternal seperti Holter monitor atau internal seperti ILR (implantable loop recorder) yang diselipkan di bawah kulit seperti susuk,"ungkapnya lagi.

Selain itu stroke juga bisa disebabkan oleh adanya kebocoran halus di sekat jantung yang disebut PFO (patent foramen ovale) yang memudahkan bekuan darah masuk ke otak yang menimbulkan sumbatan. "Hal-hal detil seperti inilah yang kita kejar pada program Stroke Kriptogenik, sehingga pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan secara tuntas,"sebutnya lagi.

Ia menegaskan, peluncuran kedua program ini di akhir tahun 2023 sesuai dengan rencana strategis (renstra) 5 tahunan RSMH sebagai layanan unggulannya. "Keunggulan program KardioOnkologi ini adalah terbantunya pasien-pasien kanker dengan layanan komprehensif untuk memonitor penurunan fungsi jantung yang halus sampai dengan penggunaan MRI jantung dan biopsi jantung,"sebutnya.

Menurutnya, untuk jangka panjang, layanan klinik gagal jantung (heart failure clinic) juga akan dikembangkan di RSMH sampai dengan level transplantasi jantung. "Untuk program Stroke Kriptogenik, saat ini PFO sudah dapat ditutup secara intervensi non bedah secara cepat dengan anestesi lokal saja dan pasien dapat dipulangkan setelah 2 hari perawatan,"sambungnya.

Untuk mengatasi fibrilasi atrium (FA) yang merupakan penyebab stroke kriptogenik, RSMH juga sudah memiliki alat ablasi tiga dimensi untuk membantu menghilangkan FA yang mengganggu.  "Saat ini untuk area Sumbagsel, RSMH adalah RS tersier rujukan utama untuk penyakit jantung dan pembuluh darah,"tuturnya .

Katanya, Program unik seperti ini akan lebih sulit dilakukan oleh rumah sakit khusus jantung atau khusus otak saja, tetapi RSMH memiliki instalasi BHC (brain and heart center) dan juga jenis-jenis dokter subspesialis yang bervariasi dari berbagai bidang ilmu kedokteran, sehingga program-program kolaborasi dokter seperti ini tidak perlu meminjam lagi tenaga ahli dari luar.

Lanjutnya, biaya pengobatan, sebagian besar dapat ditanggung oleh BPJS. Namun, tetap harus menyiapkan dana tambahan untuk sebagian kecil layanan yang supra standar. Kemoterapi dan radioterapi juga dilakukan pada anak-anak, misalnya pada penyakit leukemia/kanker darah atau sejenisnya,  "Justru anak-anak termasuk pasien yang cukup rentan untuk terjadinya kardiomiopati,"pungkasnya.(nni/lia)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan