7 Jurusan Favorit dengan Gaji Rendah: Antara Minat dan Realitas Karier
7 Jurusan Favorit dengan Gaji Rendah: Antara Minat dan Realitas Karier-Foto: iStock-
SUMATERAEKSPRES.ID – Tak sedikit calon mahasiswa memilih jurusan kuliah berdasarkan minat pribadi tanpa mempertimbangkan realitas dunia kerja. Padahal, ada sejumlah jurusan yang meskipun memiliki jumlah peminat tinggi setiap tahun, justru menawarkan prospek pendapatan yang relatif kecil pasca kelulusan.
Beberapa program studi seperti Seni Rupa, Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Pendidikan Dasar (terutama PAUD/SD), Sejarah, Psikologi, hingga Antropologi, merupakan contoh nyata dari fenomena ini. Lulusan dari jurusan tersebut kerap dihadapkan pada kesenjangan antara ekspektasi dan kenyataan di dunia kerja.
Mengapa Gaji Rendah Meski Jurusan Diminati?
1. Pasar Kerja yang Terbatas
Jurusan seperti seni rupa, sejarah, dan antropologi memiliki cakupan lapangan kerja yang relatif sempit. Akibatnya, lulusan bersaing ketat untuk posisi yang terbatas, dan hal ini berdampak pada nilai tawar gaji.
BACA JUGA:BRI Dorong UMKM Tumbuh Lewat Program MBG, Supplier Ikan Kayu Agung Raup Untung
2. Minimnya Spesialisasi
Beberapa bidang, contohnya psikologi, menuntut gelar lanjutan atau spesialisasi tambahan agar dapat mengakses posisi dengan gaji lebih kompetitif. Tanpa kelanjutan studi, pilihan karier menjadi terbatas.
3. Kebutuhan Multiskill
Ilmu komunikasi dan sosiologi memiliki cakupan luas, namun seringkali tidak langsung mengarah pada satu profesi khusus. Lulusan harus mengembangkan keterampilan tambahan seperti public speaking, digital marketing, atau penguasaan bahasa asing agar lebih adaptif di pasar kerja.
4. Gaji Dasar Profesi Tertentu yang Rendah
Pendidikan dasar seperti guru SD dan PAUD adalah profesi mulia namun seringkali tidak disertai dengan kompensasi finansial yang memadai, khususnya di sektor publik atau daerah terpencil.
BACA JUGA:AI Semakin Canggih, Tapi 12 Jurusan Ini Tetap Tangguh di Masa Depan dan Takkan Tergantikan Teknologi
Strategi Bijak Memilih Jurusan
Calon mahasiswa disarankan tidak hanya fokus pada passion, tetapi juga menimbang prospek jangka panjang. Berikut beberapa tips sebelum menentukan jurusan:
-
Riset Karier dan Gaji: Cari tahu bagaimana prospek industri dan kisaran gaji profesi yang relevan dengan jurusan yang diminati.
-
Ambil Spesialisasi atau Sertifikasi Tambahan: Untuk memperluas peluang kerja dan meningkatkan daya saing lulusan.
-
Kembangkan Soft Skill & Digital Skill: Kemampuan komunikasi, analisis data, desain digital, atau penguasaan software bisa jadi nilai tambah penting.
