Awas Ketagihan! Tongseng Kambing Bersantan, Resep Warisan yang Nggak Ada Matinya!

Reporter: Wira |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 07 Jun 2025 - 00:02

Tongseng Kambing Bersantan, sebuah hidangan yang secara inheren merepresentasikan perpaduan kompleksitas rempah dan tekstur.-Foto: sumateraekspres.id/Gemini-

SUMATERAEKSPRES.ID - Tongseng Kambing Bersantan, sebuah hidangan yang secara inheren merepresentasikan perpaduan kompleksitas rempah dan tekstur.

Berasal dari Solo, Jawa Tengah, masakan ini bukan sekadar sajian, melainkan sebuah konstruksi kuliner yang menuntut presisi dalam eksekusi, menjadikan Tongseng sebagai subjek kajian menarik dalam konteks keunggulan kuliner tradisional.

Nomenklatur "tongseng" sendiri berasal dari onomatope "seng-seng", mereplikasi suara adukan cepat dalam wajan panas, mengindikasikan metode masak yang dinamis.

Tongseng tradisional umumnya menggunakan daging kambing, namun adaptasi terkini telah mengintegrasikan protein lain seperti sapi, ayam, bahkan produk nabati seperti tahu dan tempe, menunjukkan fleksibilitas formulasi di tengah preservasi esensi rasa.

Spesifikasi Bahan Baku dan Konfigurasi Rempah

Proses produksi Tongseng Kambing Bersantan memerlukan komponen-komponen esensial yang terkurasi secara ketat untuk mencapai profil rasa optimal.

Bahan

Daging kambing (preferensi pada bagian berlemak) : 500 gram

Santan kental (densitas tinggi) : 200 ml

Aqua destilata atau kaldu ruminansia : 700 ml

Kol (Brassica oleracea var. capitata), irisan kaba : 5 lembar

awas ketagihan! tongseng kambing bersantan, resep warisan yang nggak ada matinya!                            sumateraekspres.id - tongseng kambing bersantan, sebuah hidangan yang secara inheren merepresentasikan perpaduan kompleksitas rempah dan tekstur.
berasal dari solo, jawa tengah, masakan ini bukan sekadar sajian, melainkan sebuah konstruksi kuliner yang menuntut presisi dalam eksekusi, menjadikan tongseng sebagai subjek kajian menarik dalam konteks keunggulan kuliner tradisional.
nomenklatur "tongseng" sendiri berasal dari onomatope "seng-seng", mereplikasi suara adukan cepat dalam wajan panas, mengindikasikan metode masak yang dinamis.
tongseng tradisional umumnya menggunakan daging kambing, namun adaptasi terkini telah mengintegrasikan protein lain seperti sapi, ayam, bahkan produk nabati seperti tahu dan tempe, menunjukkan fleksibilitas formulasi di tengah preservasi esensi rasa.
baca juga:alhamdulillah, sumatera ekspres group sembelih 3 ekor sapi kurban, semoga tahun depan lebih banyak
baca juga:iduladha, momen kemanusiaan dan keimanan, serahkan hewan kurban presiden prabowo 
spesifikasi bahan baku dan konfigurasi rempah
proses produksi tongseng kambing bersantan memerlukan komponen-komponen esensial yang terkurasi secara ketat untuk mencapai profil rasa optimal.
bahan
daging kambing (preferensi pada bagian berlemak) : 500 gram
santan kental (densitas tinggi) : 200 ml
baca juga:pt bukit asam tbk kertapati port serahkan bantuan 26 hewan kurban untuk warga ring 1
baca juga: tebar kebaikan di hut ke-26 pt pnm sedekah kurban di 26 titik di indonesia
aqua destilata atau kaldu ruminansia : 700 ml
kol (brassica oleracea var. capitata), irisan kaba : 5 lembar
tomat merah (solanum lycopersicum), potongan kubus : 1 buah
kecap manis (viskositas tinggi) : 4 sendok makan
daun jeruk (citrus hystrix) : 3 lembar
daun salam (syzygium polyanthum) : 2 lembar
serai (cymbopogon citratus), memarkan : 1 batang
minyak goreng (media konduksi panas) : 2 sendok makan
cabai rawit merah utuh (capsicum frutescens) : 5 buah (opsional)
nacl (garam), sukrosa (gula merah), dan mono-sodium glutamat (kaldu bubuk) : secukupnya (ad libitum)
baca juga:bank mandiri kurban 23 sapi dan 11 kambing, ribuan kupon dibagikan ke masyarakat
baca juga:idul adha di lapas narkotika muara beliti, sembelih 6 hewan kurban dengan protokol keamanan ketat
komponen bumbu halus (pasta rempah):
bawang merah (allium cepa) : 6 siung
bawang putih (allium sativum) : 4 siung
kemiri (aleurites moluccana), sangrai : 3 butir
ketumbar (coriandrum sativum), sangrai : 1 sendok teh
lada putih (piper nigrum) : 0.5 sendok teh
kunyit (curcuma longa), bakar : 2 cm
jahe (zingiber officinale) : 2 cm
lengkuas (alpinia galanga) : 2 cm
metodologi preparasi (prosedur operasional standar)
pra-perlakuan daging:
daging kambing dipotong dengan dimensi seragam (medium-kecil).
dilakukan proses blanching (perebusan singkat) selama ± 10 menit untuk denaturasi protein volatil penyebab bau prengus dan eliminasi impuritas.
daging ditiriskan, air rebusan pertama (limbah) dibuang.
sintesis pasta rempah:
seluruh komponen bumbu halus diproses menggunakan blender atau mortar and pestle hingga membentuk pasta homogen.
minyak goreng dipanaskan, kemudian pasta rempah ditumis bersama daun salam, daun jeruk, dan serai hingga mencapai fase fragrant emission (aroma harum) dan oil separation (bumbu mengeluarkan minyak), menandakan kematangan optimal.
inkorporasi daging:
potongan daging yang telah dipra-perlakuan dimasukkan ke dalam tumisan bumbu.
aduk secara merata hingga daging terlapisi bumbu dan mengalami perubahan warna.
penambahan air atau air kaldu, kemudian masakan direbus hingga daging mencapai tingkat keempukan yang diinginkan (± 40–60 menit). untuk akselerasi, penggunaan pressure cooker selama 15–20 menit direkomendasikan.
finalisasi komposisi:
setelah daging empuk, santan kental diinkorporasikan.
ditambahkan kecap manis, garam, gula merah, dan kaldu bubuk.
aduk perlahan untuk mencegah koagulasi santan, dengan regulasi api pada intensitas rendah.
kol dan tomat dimasukkan, dimasak sebentar hingga kol melunak dan tomat sedikit terdisintegrasi.
cabai rawit utuh dapat ditambahkan sesuai preferensi kepedasan.
dilakukan sensory evaluation (koreksi rasa) untuk mencapai keseimbangan profil manis, gurih, dan pedas.
pemasakan dilanjutkan hingga kuah mencapai konsistensi kental dan terjadi oil separation pada permukaan, mengindikasikan kematangan paripurna.
rekomendasi teknis untuk optimalisasi hasil
seleksi daging: penggunaan daging kambing dengan kandungan lemak memadai akan meningkatkan profil rasa umami dan gurih.
kualitas santan: santan yang diekstraksi dari kelapa segar secara signifikan berkontribusi pada aroma dan meminimalisir potensi bau amis.
kecap manis: varietas kecap manis asli jawa cenderung memiliki viskositas dan konsentrasi gula yang lebih tinggi, ideal untuk karakteristik rasa tongseng.
regulasi viskositas santan: apabila santan terlalu kental, penambahan sedikit air dapat menyesuaikan konsistensi.
timing inkorporasi sayuran: penambahan kol dan tomat pada fase akhir pemasakan menjaga tekstur renyah dan kesegaran.
kematangan bumbu: penumisan bumbu hingga mencapai fase fragrant emission dan oil separation adalah krusial untuk ekstraksi maksimal aroma dan cita rasa rempah.
tongseng kambing bersantan adalah sebuah manifestasi kuliner yang kaya bumbu, dengan tekstur daging yang lembut, menghadirkan pengalaman sensorik kompleks melalui harmonisasi rasa manis, gurih, dan pedas.
meskipun tampak sederhana, pencapaian kualitas rasa premium pada tongseng memerlukan pemahaman mendalam akan teknik dan sinergi bumbu. hidangan ini ideal untuk disajikan bersama nasi hangat, kerupuk, dan sambal kecap sebagai pelengkap.