Vinicius, Mimpi Buruk The Blues

Madrid 2-0 Chelsea

MADRID – Sang raja Eropa belum ada lawan. Real Madrid kembali mendapat hasil positif usai mengalahkan Chelsea dengan skor 2-0 pada leg pertama perempat final Liga Champions Eropa 2022-203.

Bermain di Santiago Bernabeu, The Blues Chelsea tak bisa berbuat banyak menghadapi Real Madrid.  Pemain depan Real Madrid,  Vinicius Junior menjadi mimpi buruk Chelsea.  Winger Brasil itu menjadi kreator dua gol kemenangan Los Blancos.

Pemain berusia 22 tahun itu mengkreasi gol pertama Madrid yang dicetak Karim Benzema di menit ke-22. Sontekannya  menyambut umpan Dani Carvajal ditepis Kepa Arrizabalaga dan bola rebound langsung dicocor Benzema.

Dia juga turut memberi assist kepada Marco Asensio yang mencetak gol kedua tuan rumah di menit ke-74. Dalam situasi sepak pojok, Vinicius yang menerima bola di dekat gawang dengan cerdik mengirim umpan kepada Asensio di depan kotak penalti.

Selain konsistensi, intensitas, dan energi luar biasa  Vinicius yang tidak mampu diredam pemain Chelsea, Madrid secara umum memang tampil jauh di atas level tamunya.

Statistik UEFA menunjukkan Los Blancos melakukan 67 serangan berbanding 32 milik Chelsea. Mereka juga total melepaskan 18 tembakan, separuh lebih banyak dari The Blues dengan sembilan di antaranya tepat sasaran yang memaksa Kepa melakukan tujuh save.

Operan atau passing mereka di lapangan juga sangat dominan. Madrid tercatat melakukan 648 passing dengan akurasi 90%. Sementara Chelsea cuma mencatatkan 486 operan dengan hanya 406 yang sukses.

Dengan performa dan hasil yang mereka raih, Pelatih Madrid Carlo Ancelotti mengaku sangat puas dengan kinerja anak asuhnya. Meski begitu, ia memastikan pekerjaan mereka belum selesai.

“Kami memainkan pertandingan yang lengkap di sini. Dan kami harus melakukannya lagi di London untuk mencapai semifinal. Chelsea adalah tim yang sangat bagus dan, pada saat-saat tertentu, kami harus menderita," katanya di situs resmi UEFA.

Vinícius Júnior yang menjadi Player of the Match mengamini pernyataan pelatihnya. Menurutnya, mereka bermain sangat baik, menekan sepanjang waktu seperti yang dilakukan Madrid pada tahap ini musim lalu.

“Ini adalah salah satu penampilan terbaik kami musim ini, tapi ini baru paruh waktu. Ada banyak yang tersisa di pertandingan ini. Kami hanya perlu tetap tenang," ujarnya.

Sudah melewatkan lebih dari enam jam tanpa mencetak gol di semua kompetisi, Chelsea sementara itu pantas cemas langkah mereka bakal terhenti. Kendati akan bermain di Stamford Bridge, mengejar ketertinggalan dan membalik keadaan tidak akan mudah bagi The Blues.

Di laga kemarin, hanya upaya Raheem Sterling yang benar-benar mengancam gawang Thibaut Courtois. Dan jika tidak bisa menemukan solusi di lini serang, kesempatan mereka akan sangat tipis.

Tapi Manajer Chelsea, Frank Lampard berusaha tetap optimis. "Saya telah mengatakan kepada para pemain bahwa hal spesial dapat terjadi di Stamford Bridge. Mereka adalah tim yang sangat bagus tapi kita harus percaya," tegasnya.

Bagi sang legenda, terlepas kekalahan yang mereka alami, timnya tetap terlihat membahayakan. “Saya pikir kami memiliki beberapa peluang dan ada beberapa hal bagus, tetapi hasilnya adalah kenyataan,” jelasnya.

Wesley Fofana yang mewakili pemain Chelsea mengakui mengejar defisit dua gol memang sangat sulit.  Namun, seperti halnya Lampard, ia berharap Stamford Bridge memberi mereka keajaiban.

"Ini adalah malam yang sulit. Hasil yang pasti berdampak pada leg kedua karena kami kalah. Sulit tetapi hanya 2-0. Minggu depan pertandingan akan dimainkan di kandang sendiri di stadion yang luar biasa di Stamford Bridge. Semua orang siap - siap untuk menang dan siap untuk lolos," tandasnya.

Leg kedua akan berlangsung Rabu, 19 April. Dengan hasil kemarin, Chelsea membutuhkan kemenangan minimal tiga gol untuk membalikkan keadaan. Sebaliknya, Madrid hanya perlu imbang atau kalah maksimal satu gol. (amr)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan