Olah Lauk Pauk Asrama, Lebaran Kumpul di KBRI
*Wong Sumsel yang Ramadan di Luar Negeri (13)
Sejak mendapatkan beasiswa kuliah S1 di Universitas Al-Azhar Mesir, 2018 lalu, Tandi Maulana hingga kini S2 selalu jalani Ramadan di sana. Banyak hal yang membuatnya betah. Mulai dari makanan, budaya dan suasana. Bagaimana ceritanya?
Tandi, sapaan akrabnya, merupakan alumni Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumsel. Aslinya dari Muara Enim. Kemudian berhasil mendapat beasiswa Strata 1 (S1) di Universitas Al-Azhar Mesir. Program kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) RI pada 2017 lalu.
Mulai di sana 2018. Kuliah di Fakultas Ushuluddin selama empat tahun dan langsung melanjutkan ke jenjang S2 di kampus yang sama. "Kira-kira sampai sekarang sudah 5 tahunan," ucapnya.
Karena berbagai kesibukannya sebagai mahasiswa, kesempatan pulang kampung ke Muara Enim baru didapatnya sekali pada 2021 lalu. Menurutnya, bulan Ramadan di Indonesia sudah meriah. “Tai di Mesir lebih meriah lagi. Sambutan warga di sana luar biasa,” katanya. BACA JUGA : FOTO : Antrean Keluarga Penerima Manfaat Program Bantuan Pangan 2023
Antusias menyambut bulan suci seperti dengan memasang lampu-lampu yang berkilauan. “Terang benderang pokoknya selama Ramadan," imbuh Tandi. Yang paling terasa lagi, berlomba-lombanya warga Mesir untuk menyediakan hidangan berbuka puasa. Disebut tradisi Maidaturrahman.
Takjil itu disediakan warga di pinggir-pinggir jalan. Bahkan dengan aktif mereka mengajak orang untuk berbuka bersama di tempat tersebut. Selain itu juga banyak perusahaan besar yang bersedekah dan memberikan bantuan saat Ramadan.
"Ada yang paling terkenal, nama perusahaannya itu Assalam. Mereka membagikan uang kepada seluruh mahasiswa," ulasnya. Bisa dikatakan semacam tunjangan hari raya (THR). Bukan hanya di satu tempat.