Hemat Biaya, Percepat Pengeboran, Gunakan Metode Batch Drilling Onshore
KESIAPAN HSSE: Untuk memastikan kesiapan operasional dan penerapan aspek HSSE digelar Management Walkthrough (MWT) terhadap Implementasi Campaign Optimus "Batch Drilling"-Cluster Benuang, Field Adera-Zona 4-PT PEP. -FOTO: IST-
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - Memastikan kesiapan operasional dan penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE), Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan Regional Sumatera, Ruby Mulyawan bersama dengan General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Djudjuwanto, menggelar Management Walkthrough (MWT) terhadap Implementasi Campaign Optimus "Batch Drilling"-Cluster Benuang, Field Adera-Zona 4-PT PEP.
Mereka mendampingi Dewan Komisaris Pertamina Hulu Energi yang dipimpin Rinaldi Firmansyah (Komisaris Utama), Direktur Pengembangan dan Produksi Awang Lazuardi beserta Manajemen PHE, dan Direksi PDSI.
Kegiatan ini bagian dari upaya perusahaan mendukung target nasional 1 juta barel per hari (bph) di 2030. Selain memastikan kesiapan aspek HSSE, juga memastikan kesiapan perwira yang akan menjalankan tugas di lapangan. Cluster Benuang dikenal memiliki posisi strategis karena berada di sekitar lapangan produktif seperti Limau, Gunung Kemala, dan Raja.
Berbagai inovasi telah diterapkan di area produksi ini. Diantaranya merging, interpretasi rig, interpretasi 3D seismic, bypass oil, serta multilayer reservoir, yang berhasil meningkatkan produksi. ‘’Cluster Benuang dikelilingi lapangan produktif dengan sejumlah teknologi. Semua upaya itu berhasil menambah produksi Cluster Benuang dari 380 BOPD menjadi 3.200 BOPD pada awal tahun 2025,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Pengguna Plat Luar Wajib Mutasi, Gelar Rapat Bersama Bapenda dan Pertamina
BACA JUGA:Polda Sumsel Bongkar Gudang Oplosan Solar Pertamina, Dua Sopir Tertangkap Bawa 16 Ribu Liter
Dengan performa tersebut, lanjutnya, Cluster Benuang dapat menjadi pionir dalam menerapkan Batch Drilling Onshore di seluruh area operasi PHR Regional 1 Sumatra.
Batch drilling onshore merupakan metode pengeboran sumur minyak dan gas yang dilakukan secara berkelompok dalam satu lokasi daratan (onshore).
Dikatakan, teknik ini memungkinkan pengeboran beberapa sumur secara bertahap dengan menggunakan rig yang dapat berpindah dari satu sumur ke sumur lainnya tanpa perlu membongkar dan memasang kembali peralatan. “Batch drilling onshore akan menjadi solusi inovatif dalam efisiensi produksi, dengan potensi cost saving hingga 30% serta percepatan waktu operasi hingga 95 hari, tentunya dengan tetap memastikan aspek keselamatan,” tambah Direktur Pengembangan & Produksi PHR, Awang Lazuardi.
Keunggulan batch drilling adalah efisiensi waktu dan biaya. Dengan metode ini, perusahaan dapat menghemat hingga 30% dari biaya operasional serta mempercepat waktu pengeboran hingga 95 hari dibandingkan metode konvensional. Selain itu, teknik ini juga meningkatkan produktivitas karena memungkinkan penggunaan sumber daya yang lebih optimal dan mengurangi waktu henti operasi.
Upaya inovasi dan optimalisasi yang dilakukan PHR di Cluster Benuang diharapkan dapat menopang keekonomian sumur serta mendukung pengembangan lapangan migas lainnya. Langkah ini juga sejalan dengan program Swasembada Energi yang dicanangkan pemerintah dalam 8 program Asta Cita.
