Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

KDM dan TNI Bersinergi: Program Pembinaan Anak-Anak Bermasalah yang Tuai Pro-Kontra

KDM kolaborasi dengan TNI, ciptakan gebrakan baru untuk membina anak-anak bermasalah demi masa depan cerah. Foto: istimewa--

SUMATERAEKSPRES.ID - KDM atau Kang Dedi Mulyadi, bersama TNI, tengah menggagas langkah baru dalam menangani anak-anak bermasalah di Jawa Barat.

Program ini menyasar anak-anak usia sekolah yang terlibat dalam kenakalan remaja seperti tawuran, narkoba, malas belajar, hingga durhaka pada orang tua.

Kang Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa KDM, saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Dengan segudang pengalaman dan rekam jejak panjang di dunia politik, ia dikenal sebagai tokoh yang matang dan berani mengambil langkah terobosan.

Dalam beberapa waktu terakhir, nama KDM semakin populer di media sosial. Aktivitasnya yang selalu terekam kamera membuatnya dijuluki “Gubernur Konten” oleh masyarakat. Meski begitu, di balik semua itu, ia tetap fokus menjalankan program-program strategis bagi rakyatnya.

BACA JUGA:Panduan Lengkap Memilih Hewan Qurban Sesuai Kesehatan Hewan dan Syariat Islam agar Sah

BACA JUGA:Maknyusnya Duren Pagaralam Saat Musim Duren, Wajib Coba Saat Wisata ke Pagaralam

Program-program unggulan yang digagas KDM mencakup perbaikan infrastruktur, pendidikan gratis, peningkatan layanan kesehatan, dan penyediaan listrik hingga pelosok desa. Namun, ada satu program terbaru yang kini menjadi sorotan publik: pembinaan anak-anak bermasalah melalui kerja sama dengan TNI.

Program ini mulai dilaksanakan pada Mei tahun ini. KDM menggandeng TNI untuk menjemput dan membina anak-anak bermasalah di markas atau barak militer. Langkah ini dianggap sebagai bentuk intervensi positif untuk menyelamatkan masa depan generasi muda.

Anak-anak yang dikirim ke markas TNI akan menjalani program pembinaan selama 4 hingga 6 bulan. Mereka akan diberikan pelatihan kedisiplinan, pengarahan karakter, serta pemahaman mengenai batasan moral dan sosial. Tujuan utamanya adalah mengembalikan semangat belajar dan potensi positif yang dimiliki setiap anak.

Respons masyarakat terhadap program ini beragam. Sebagian besar mendukung dengan alasan pentingnya pembinaan yang tegas. Namun, ada pula yang menolak karena menganggap metode militer terlalu keras dan berpotensi melanggar hak-hak anak.

BACA JUGA:Mau Tingkatkan Kreativitas Diri Cepat dan Seru, Coba Saja Belajar Bermain Gitar Sekarang

BACA JUGA:PSG Singkirkan Arsenal 2-1 (Agg 3-1), Mimpi The Gunners di Liga Champions Musnah di Tangan Donnarumma

Kendati menuai pro dan kontra, KDM tetap teguh pada pendiriannya. Menurutnya, negara harus hadir dan bertindak tegas terhadap permasalahan sosial yang melibatkan generasi muda. Ia meyakini pendekatan yang melibatkan TNI bisa memberikan efek jera dan membuka jalan menuju perubahan yang lebih baik.

"Ini tanggung jawab negara, bukan semata-mata hukuman, tapi pembinaan," tegas KDM dalam salah satu pernyataannya. Ia berharap program ini bisa menjadi role model bagi provinsi lain dalam menangani anak-anak yang bermasalah secara efektif dan manusiawi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan