PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Upaya mewujudkan Pelabuhan Tanjung Carat yang disebut-sebut sebagai Palembang New Port bukan hanya untuk sekadar memenuhi janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur H Herman Deru-H Cik Ujang (HDCU). Tapi hasil dari pemikiran yang matang dan realistis. 

Setiap program, termasuk Palembang New Port dirancang untuk menjawab tantangan yang dihadapi masyarakat Sumsel. Juga memberikan solusi yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan.

Kepala Bappeda Sumsel, Regina Ariyanti mengungkapkan ada 7 misi Sumsel 2025-2029 sebagai penjabaran visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel.

Tujuh misi itu yakni mewujudkan masyarakat Sumsel yang berkualitas, sehat, cerdas, inovatif, produktif, berakhlak, berkeadilan, dan berkeadaban melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kemampuan sumber daya manusia yang berdaya saing. 

Kedua, mewujudkan ketahanan ekonomi berbasis sumber daya lokal dan berkelanjutan dalam rangka kerangka ekonomi kerakyatan yang berkeadilan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Ketiga, mewujudkan keterkaitan (nexus) yang kuat antara ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air sebagai upaya mengatasi perubahan iklim. 

BACA JUGA:Dipastikan Tak Terdampak Efisiensi, Proyek Pembangunan Palembang New Port Tanjung Carat Berlanjut

BACA JUGA:Proyek Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Butuh Waktu 6 Bulan hingga 1 Tahun

Keempat, meningkatkan pembangunan infrastruktur yang terintegrasi antara kabupaten/kota dan pelayanan dasar berkualitas dan ramah lingkungan. Kelima, memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta perlindungan seosial yang terjaga untuk menurunkan angka kemiskinan. Keenam, meningkatkan penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang baik berbasis digital, menuju pelayanan publik yang berkualitas. Ketujuh, mewujudkan kehidupan beragama, seni, dan budaya dalam masyarakat yang menjunjung tinggi toleransi dan berorientasi pada kearifan lokal.  

Misi itu dijabarkan dalam 12 program strategis Sumsel, yaitu mewujudkan New Palembang Port Tanjung Carat, melanjutkan program Berobat Gratis ber-KTP (Berkat), Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), Pendidikan yang Berkeadilan, Infrastruktur Tuntas Merata, Sumsel Interkoneksi, dan 100.000 Sultan Muda Sumsel. Lalu, Sumsel Religius, Toleransi dan Berbudaya, Sumsel Wonderfull 2030, Sumsel Berintegritas dan melayani, Program Kesejahteraan dan Kesehatan Perempuan dan Anak, dan  Revitalisasi Pasar Tradisional. 

"Kami sudah melakukan sinkronisasi dengan RPJMD dan RPJMN sehingga terjadi sinergitas antara daerah dan pusat," tegasnya. Dari 12 program strategis berkelanjutan HDCU,  pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat menempati urutan pertama. Pada periode kedua kepemimpinannya, Deru bersama Cik Ujang bertekad untuk membangun pelabuhan modern yang menjadi pilar utama logistik dan perdagangan Sumsel. 

Pelabuhan ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing ekonomi daerah dengan mempercepat arus barang dan menarik investasi lokal maupun internasional. Proyek ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di sektor maritim, sekaligus mendorong pengembangan industri terkait.