Tenangkan Pertikaian hingga Tangkal Hewan
Mengenal Pesake Khas Besemah yang Memiliki Beragam Fungsi
Sebagai kota yang kaya akan budaya. Pagaralam memiliki banyak jenis pesake khas Besemah. Pesake itu merupakan peninggalan nenek moyang dan menjadi cagar budaya. Bahkan, beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Pagaralam membersihken pesake secara massal.
Dalam ritual tersebut, pertama kali dilakukan pemandian pesake dari Sumbay Mangku Anom. Itu merupakan pasake Keghis Iras Semidang Kancing berada di daerah Tanjung Pasai, yang usianya sudah tua dan biasa digunakan ketika orang ribut di dalam hutan.
Biasanya, ketika orang rebut Keghis Iras Semidang Kancing ini dikeluarkan, sebagai peredam atau penenang kedua belah pihak, yang tengah bersitegang atau bertikai.
Setelah itu, ada juga Balau Kelias, yang digunakan sebagai penangkal binatang buas. Sukandi, mewakili Jurai Tue Sumbay Mangku Anom mengatakan, Keghis Iras Semidang Kancing gunae nek pelindung, kandek digunakan untuk melindungi masyarakat di dusun bila ada yang ribut dan bersitegang, bisa tenang dan damai. BACA JUGA : Panduan Pendidikan Antikorupsi
“Pun dengan Balau Kelias, berguna untuk penangkal binatang, untuk Kelias sendiri anti api, digunakan di depan rumah bila ada kebakaran insya Allah api tadi redam," kata dia.
Lalu, ada juga pesake dari SumbayTanjung Ghaye berupa Keghis Bentake. Keghis ini merupakan titipan dari nineng dikale kepada dirinya. Keghis ini tinggale di rumah baghi yang telah berusia lebih dari 300 tahun.
“Ini memiliki 7 lok yang melambangkan 7 lapis langit, yang bila kita tegakkan ke atas seperti payung. Filosinya ialah kandek ngelindungi anak cucu," terang Jurai Tue Sumbay Tanjung Ghaye, Firmansyah.
Selain itu, ada pula pesake Sumbay Ulu Rurah, berupa pesake Keghis. Tak ketinggalan juga dari Sumbay Besak, yang turut memandikan pusake berupa Keghis Tarung Bubus. "Mpok kecik keghis ini, bisa digunakan sebagai pelindung dan penghalang," ujar Marwan, Jurai Tue Sumbay Besak.
Sama halnya dengan Sumbay Penjalang, pada giat pembersihan pesake tersebut, Sumbay Penjalang membersihkan pesake berupa keghis. Dan kelima, ada dari Sumbay Semidang, yang melakukan prosesi ritual mandika pusake berupa keghis.
"La nginak gale," seru Chozali, Jurai Tue Suku Semidang sembari mengangkat Keghis Tata Renjune. Menurut Chozali, asal mula dibuatnya Keghis Tata Renjune ini, benar atau tidak wallallahuallam dibuat dari 'kalam' ucapan, "Ini menandakan kepada kita agar rajin bershalawat kepada Allah SWT," pungkasnya. (ald)