Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Volume Sampah Melonjak hingga 40 Persen

BANK SAMPAH: Sejumlah ibu-ibu tengah melakukan pemilahan dan pengolahan di Bank Sampah Sakura, Kelurahan Talang Kelapa, Palembang. Masyarakat bisa menambah nilai ekonomis dengan memanfaatkan bank sampah untuk mengolah sampah yang punya nilai jual, upaya-foto: evan/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Sepanjang Ramadan dan selama momen Idulfitri tahun ini, volume sampah di Kota Palembang mengalami peningkatan 30 hingga 40 persen dibandingkan kondisi normal. Peningkatan ini dampak naiknya konsumsi masyarakat di masa tersebut. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang, Ahmad Mustain, menyebut mayoritas sampah tersebut adalah sampah rumah tangga. Karenanya, ia meminta masyarakat untuk menjaga pola hidup minim dari sampah apapun momennya.

"Kebiasaan menjamu tamu dengan baik, berdampak banyaknya sampah sisa makanan dan kemasan," ujar Mustain dibincangi di sela apel perdana dan halal bihalal di Pelataran BKB, Selasa (8/4). 

Lantaran lebih simpel, masyarakat cenderung menyajikan makanan dan minuman kemasan. Hal ini tentu meningkatkan volume sampah, tapi sampah sisa kemasan ini tetap punya nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Tentunya bila masyarakat mau berusaha sedikit memilah sampah baik sampah organik dan anorganik, serta menabungnya di bank sampah terdekat. "Maka masyarakat akan mendapatkan nilai manfaat daripada sampah tersebut," tandasnya.

BACA JUGA:DPRD Palembang Soroti Lonjakan Sampah dan Kabel Udara Semrawut Pasca-Idulfitri

BACA JUGA:PALI Makin Asri dan Bersih, Kotak Sampah Tertata di Setiap Titik Jalan Protokol

Situasi ini kata dia, tidak perlu dikhawatirkan pasalnya kondisinya akan kembali normal setelah aktivitas masyarakat sudah balik seperti biasa. Ia berharap masyarakat bisa terus membiasakan pola hidupnya yang minim dari sampah tersebut. 

Dengan cara menekan sampah dari sumbernya yakni masyarakat mengurangi penggunaan dari kemasan sekali pakai. Memilah sampah organik dan anorganik juga mengkomposkan sampah organiknya termasuk membawa tumbler untuk minum dan kantong belanja dari rumah untuk kurangi sampah plastik.

 "Bila semua langkah tadi kita lakukan serta dibiasakan, maka hal ini akan berdampak ke penurunan produksi sampah di Palembang. Tentunya semakin banyak sampah yang bisa kita kurangi, maka akan sangat baik usaha kita menjaga lingkungan dari sampah tadi," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan