Pengobatan TB Harus Tuntas 6 Bulan, Merokok Dapat Memperburuk Kondisi

Pentingnya pengobatan tuntas 6 bulan untuk pasien tuberkulosis-foto: ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru, meskipun dapat juga menyerang organ lain seperti ginjal, tulang, dan otak.
Masyarakat diimbau mengenali gejala-gejala TB sejak dini, seperti batuk lebih dari 2 minggu, demam, keringat malam, dan penurunan berat badan yang tidak wajar. Dr RA Linda Andriani SpPD K-P FINASIM dari RS Dr Mohammad Hoesin Palembang pun menekankan pentingnya pengobatan yang tuntas selama 6 bulan.
“Pengobatan TB harus dilakukan secara teratur dengan kombinasi obat anti-tuberkulosis yang dapat menyembuhkan, tetapi hanya jika pasien mengikuti regimen pengobatan dengan disiplin. Penghentian pengobatan sebelum waktunya dapat menyebabkan resistensi obat yang lebih berat dan memperburuk kondisi pasien,” ujarnya.
Dia pun mengingatkan bahaya merokok yang dapat memperburuk kondisi penderita TB. Merokok tak hanya merusak paru-paru tetapi juga melemahkan daya tahan tubuh, yang membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, termasuk TB. “Oleh karena itu, bagi masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok, disarankan untuk segera berhenti agar tidak meningkatkan risiko tertular atau memperburuk penyakit TB,” jelasnya.
BACA JUGA:Edukasi Bahaya Penyakit Tuberkulosis
BACA JUGA:Mengenal Penyakit Tuberkulosis Paru Gejala, Diagnosis, dan Penanganan
Dr Siti Anindita SpP, Dokter Spesialis Paru RSMH Palembang menjelaskan penyakit TBC menular melalui udara saat penderita batuk atau bersin, sehingga kesadaran menjaga kebersihan dan menerapkan etika batuk sangat penting. “Gejala utama TBC adalah batuk yang berlangsung lebih dari dua minggu, disertai demam ringan, berkeringat di malam hari, serta penurunan berat badan yang drastis. Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut,” jelasnya.
Dikatakan, TBC bisa disembuhkan dengan pengobatan rutin selama minimal enam bulan menggunakan antibiotik khusus yang telah disediakan pemerintah secara gratis melalui program nasional. “Banyak pasien yang berhenti minum obat sebelum waktunya karena merasa sudah membaik. Padahal ini bisa menyebabkan resistensi obat yang membuat pengobatan lebih sulit dan memakan waktu lebih lama,” tambah dr Siti.
Pencegahan TBC bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga kebersihan lingkungan, memastikan ventilasi udara di rumah cukup baik, dan menghindari kontak langsung dengan penderita TBC aktif tanpa perlindungan. “Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat serta dukungan tenaga medis, diharapkan angka kejadian TBC di Palembang dapat ditekan, sehingga masyarakat bisa hidup lebih sehat dan bebas dari penyakit menular ini,” tandasnya.