https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Lima Karakter Guru Hebat Satuan Pendidikan Sumsel

Riza Fahlevi, (Jabatan Fungsional Ahli Utama Analis Kenijakan Sumsel)--

SUMATERAEKSPRES.ID - Saat masih menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang lalu menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, saya berkesempatan meninjau satuan pendidikan di kabupaten/kota.

Banyak penggiat pendidikan yang bertanya, bagaimana cara agar sekolah yang dipimpin cepat mendapat kepercayaan masyarakat dan kuantitas siswanya ramai serta kualitas pendidikan juga bagus.

BACA JUGA:Peringkat Pertama Kualifikasi Dosen, Untuk Perguruan Tinggi Institut

BACA JUGA:Pendaftaran Guru Sekolah Rakyat Dibuka April, Bakal Ada Insentif Tambahan Diberikan, Simak!

Pengalaman  saya sebagai orang pendidikan,  dapat dikatakan bahwa hebat dan majunya satuan pendidikan bermula dari hebat dan majunya para guru dan karyawannya. Bukan dari gedung, fasilitasnya, dan bukan pula dari kurikulum.

Tidak ada satuan pendidikan itu unggul/hebat tanpa dimulai dari gurunya yang hebat. Tidak ada mental siswa petarung tanpa dimulai dari mental guru petarung.

Demikian pula, tidak ada prestasi besar siswa, tanpa dimulai dari prestasi besar gurunya. Sebab itu, meningkatkan kapasitas dan kualitas guru, merupakan kunci sukses dalam membesarkan dan memajukan satuan pendidikan di mana saja berada.

Selain merujuk kepada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8 tentang empat kompetensi guru yang meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogi, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, guru  juga harus memiliki lima karakter baik yang akan dijabarkan sebagai berikut.

Pertama, Good Performance (penampilan yang baik). Guru  harus berpenampilan baik dan menarik. Di depan siswa dan teman sejawat, guru tidak boleh tampil seadanya.

Tampilah dengan rapi, bersih, dan trendi. Kepala dan jajaran guru satuan pendidikan jangan meremehkan urusan ini karena biasanya siswa dan masyarakat melihat sekolah tampilan fisik guru dan karyawannya.

Saat mengajar anak-anak priayi di satuan pendidikan umum, contoh  Ki Hajar Dewantoro, selalu tampil dengan bersih dan wibawa.

Di mana pakaian rapi, sepatu mengkilat juga bersih. Dampaknya, anak-anak akan senang dan meniru apa yang diajarkan beliau. Pelajaran tersebut akhirnya dapat diterima oleh mereka.

Kedua, Good Personality (kepribadian yang baik). Tidak cukup bermodal good performance, guru  juga harus ditunjang dengan good personality.

Auranya teduh dan menyenangkan, tutur katanya lemah lembut, sikapnya sopan dan santun, peduli dan penuh perhatian.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan