Ramadan Mengantarkan Orang Beriman Meraih Takwa
Orang yang mampu membenarkan Allah swt adalah orang beriman wajib belajar ma'rifatullah. Menurut Syechul-Islam Imam Al-Jauzi, melakukannya sekurang-kurangnya dengan tiga tahapan. Pertama, mengenal nama-nama Allah swt dengan nama Asmaul Husna yang jumlahnya 99 nama dan penambahan nama Allah menjadi genap 100.
Kedua, mengenal sifat-sifat Allah swt yang berjumlah 20 sifat wajib bagi Allah. Ketiga, mengenal perbuatan-perbuatan Allah swt. Sementara untuk mampu membenarkan Rasulullah saw, orang beriman harus belajar tentang sejarah Rasulullah saw.
Dari kondisi zaman sebelum kelahiran Rasulullah, ketika Rasulullah lahir, Rasulullah tumbuh. Kemudian mengalami operasi bedah qolbu oleh malaikat Jibril untuk perbersihan dan peletakan hikmah dan ilmu dari Allah swt. Lalu, Rasulullah tumbuh menjadi besar, berdagang ke Syam, bertemu pendeta Bukhara dan akhirnya menjadi Nabi dan Rasul.
Hingga mengalami peristiwa Isra’ Mikraj. Kemudian berdakwah membangun kejayaan Islam. Ada lagi puasa. Puasa Ramadan yang diwajibkan kepada orang beriman dijelaskan juga dalam Alquran. Orang beriman yang memiliki tiga dimensi di atas, kemudian menunaikan puasa, maka sudah pasti akan menjadi orang yang bertakwa.
Hal ini karena Allah swt memberikan keutamaan di bulan suci Ramadan untuk orang beriman dalam beribadah dan beramal saleh, melaksanakan ketaatan-ketaatan dan beribadah dalam rangka mentauhidkan Allah swt.
Hal ini ada dalam hadis Rasulullah saw dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: "Ketika datang bulan Ramadan, maka dibuka pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka jahanam, dan dibelenggulah setan". Maka orang beriman diberikan kemudahan untuk melaksanakan ketaatan, menunaikan kebajikan, dan menunaikan ibadah untuk mentauhidkan Allah swt. Wallahu a'lam bish-showab. (*/)