2025, Targetkan 17 Ribu Unit Rumah Subsidi

Zewwy Salim -FOTO: DILA/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Realisasi pembangunan rumah subsidi di Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 2024 tidak mencapai target yang ditetapkan. Dari target 15.000 unit, hanya 14.800 unit yang berhasil dibangun. ‘’Salah satu penyebab utama ketidakcapaian adalah kuota rumah subsidi yang terbatas,’’ ujar Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumsel, Zewwy Salim.
Dikatakan, sebenarnya kuota rumah subsidi untuk Sumsel pada 2024 cukup tinggi. ‘’Namun karena keterbatasan kuota, kami harus mengejar target tersebut pada tahun 2025," ungkap Zewwy.
Menghadapi tahun 2025, REI Sumsel menetapkan target yang lebih ambisius, yaitu 17.000 unit rumah subsidi, dengan 3.000 unit di antaranya merupakan rumah komersial. ‘’Kita optimis target ini dapat tercapai, seiring dengan kebijakan pemerintah yang mendukung pembangunan perumahan rakyat,’’ ujarnya.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, lanjutnya, target nasional adalah pembangunan satu juta rumah per tahun. ‘’Kami yakin ini akan memberikan dampak positif bagi sektor properti di daerah, termasuk Sumsel," tambahnya.
Di Januari 2025, Zewwy melaporkan penjualan rumah subsidi sudah mencapai 2.000 unit. Angka ini menunjukkan langkah awal yang baik untuk mengejar sisa target dari 2024 dan realisasi awal tahun ini. "Dengan strategi yang lebih matang dan dukungan dari berbagai pihak, REI Sumsel yakin target pembangunan 17.000 unit rumah di tahun 2025 dapat terealisasi," tutup Zewwy.
BACA JUGA:Berminat dengan Rumah Subsidi? Ini Untung Ruginya, Yuk disimak!
BACA JUGA:Renovasi Rumah Subsidi, Perhatikan Aturannya dan Wujudkan Rumah Impian
Meskipun optimis, Zewwy juga mengakui adanya tantangan yang harus dihadapi pengembang di Sumsel, terutama terkait daya beli masyarakat untuk segmen rumah komersial dan rumah bersubsidi (MBR). "Tren ekonomi saat ini masih dalam tahap pemulihan, dan banyak masyarakat yang menahan diri untuk membeli rumah komersial karena faktor keuangan," ujarnya.
Namun, potensi pasar di Sumsel masih cukup besar. ‘’Dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mencapai 5,2% tahun ini, diharapkan konsumsi masyarakat, termasuk di sektor properti, akan meningkat,’’ pungkasnya.