Sumsel Habiskan Rp 30M
Jadi Punya Stadion dan Tempat Latihan Standar FIFA
Bisa Dimanfaatkan oleh Anak Bangsa
PALEMBANG - Nasi sudah menjadi bubur. Mimpi Indonesia termasuk Sumsel untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah sirna. Padahal Sumsel sudah sangat siap. Stadion dengan kelas dunia sudah hampir rampung. Begitu juga penunjang lainnya.
Dari anggaran Pemprov sejak 2020 hingga 2022. Sudah sekitar Rp30 miliar dihabiskan. Itu untuk mewujudkan stadion standar dunia demi suksesnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tersebut.
Malah, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sumsel, Basyaruddin Akhmad menyatakan jika persiapan sudah hampir rampung. Seharusnya hari ini sudah kelas semua untuk di Palembang. "Tanggal 31 Maret semua pekerjaan selesai," kata Basyaruddin, kemarin (30/3).
Hanya Basyar tak mau larut dalam kekecewan. Dia mengaku ada banyak hikmah bisa dipetik dari sini. Dimana, Sumsel bisa memiliki stadion kelas dunia dengan standar FIFA. Begitu juga penunjang lainnya seperti lapangan latihan yang sudah berstandar FIFA. BACA JUGA : RESMI! FIFA Batalkan Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20
"Itu dapat digunakan oleh anak - anak bangsa untuk turut berkontribusi demi kemajuan persepakbolaan Indonesia," kata Basyar. Itu artinya, alokasi dana APBD sebesar Rp30 miliar itu tak sia-sia dan bisa dimanfaatkan oleh anak Sumsel, termasuk untuk perkembangan sepak bola di Sumsel itu sendiri.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru sedih atas gagalnya Indonesia jadi tuan rumah. Bahkan, Herman Deru memakai jaket FIFA dalam lawatannya ke Kopi Gending Sriwijaya di Talang Keramat, Banyuasin, kemarin (30/3).