Fokus Infrastruktur dan Transisi Energi, PGN Siapkan Capex US$338 Juta di 2025

Arief Setiawan Handoko-foto: ist-
JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengalokasikan belanja modal sebesar US$338 juta pada tahun 2025, dengan fokus utama pada pengembangan infrastruktur gas bumi serta mendukung transisi energi nasional. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PGN untuk memperkuat ketahanan energi dan keberlanjutan di Indonesia.
“Melalui pengelolaan operasional yang optimal dan strategi keuangan yang pruden, kami percaya bahwa PGN dapat terus menjadi penggerak utama transisi energi di Indonesia,” ujar Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, dalam Analyst Briefing, kemarin.
Dari total capex yang dialokasikan, 67% akan digunakan untuk memperluas jaringan gas bumi, termasuk pembangunan 200.000 sambungan baru di Sumatera dan Jawa. Langkah ini diperkirakan dapat menghemat subsidi LPG pemerintah hingga ratusan miliar rupiah. “Selain mengurangi impor LPG, jaringan gas memberikan solusi energi yang lebih efisien, bersih, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Arief.
Direktur Keuangan PGN, Fadjar Harianto Widodo, menambahkan bahwa PGN menargetkan pertumbuhan volume penyaluran gas hingga 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan dari kawasan industri utama di Jawa dan Sumatera. Selain itu, PGN juga terus mengembangkan infrastruktur gas strategis, termasuk proyek Pipa Tegal–Cilacap dan pipa minyak Cikampek–Plumpang, yang berperan penting dalam mendukung distribusi BBM dari TBBM Cikampek ke Plumpang.
BACA JUGA:PGN Optimalkan Pemanfaatan LNG Domestik, Penopang Energi Transisi
BACA JUGA:QUEST PGN, Tingkatkan Produktivitas Pengolahan Data, Hingga 40 Persen
Di sisi lain, PGN tetap aktif menjalankan bisnis perdagangan LNG internasional sesuai kontrak yang ada untuk memperkuat kehadirannya di pasar global.
"Kami menghadapi tantangan pasokan gas, tetapi optimis dapat mengelolanya secara optimal melalui inovasi dan kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan," ujar Fadjar.
Dalam upaya mendukung keberlanjutan, PGN menargetkan pengurangan emisi sebesar 4.372 ton CO2 ekuivalen pada 2025 melalui efisiensi operasional dan penerapan teknologi ramah lingkungan. Beberapa inisiatif yang akan dilakukan antara lain pengembangan biomethane dan diversifikasi produk turunan gas untuk mengurangi dampak lingkungan.
Sementara itu, 33% dari capex akan dialokasikan untuk pengembangan di sektor hulu migas. PGN akan melanjutkan eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) Pangkah, Ketapang, dan Fasken, serta mengajukan perpanjangan kontrak WK Muara Bakau guna memastikan keberlanjutan pasokan gas di masa mendatang.
“Dengan inovasi dan kolaborasi yang kuat, kami optimis dapat menghadapi tantangan industri serta dinamika pasar global, sehingga PGN dapat terus berkontribusi bagi masa depan energi Indonesia yang lebih hijau,” tutup Arief.