Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Warga Protes Bau Limbah Pabrik Sawit

bau: Warga dua desa keluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari limbah PT SP. -foto: yudi/sumeks-

MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID – Warga di dua desa di Kecamatan Sungai Lilin, yakni Desa Srigunung dan Desa Cinta Damai, resah akibat bau menyengat yang diduga berasal dari salah satu pabrik kelapa sawit PT SP.

Bau limbah ini disebut-sebut mulai terasa dalam sebulan terakhir, dan semakin parah saat cuaca mendung atau setelah hujan turun. Kondisi ini membuat warga merasa sangat terganggu, bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

"Pokoknya baunya tak enak banget, sangat menyengat, apalagi kalau kondisi mendung atau habis hujan," ungkap Badrun, salah seorang warga Desa Cinta Damai.

Hal serupa juga dikeluhkan oleh warga Desa Srigunung, terutama di daerah Simpang C1. Mereka berharap pihak perusahaan segera menanggapi keluhan ini.

"Harapan kami ini bisa jadi perhatian bagi perusahaan, karena sangat mengganggu kehidupan kami," ujar Ihsan, warga Srigunung. Jika tidak segera ditangani, warga mengancam akan melakukan aksi protes yang lebih besar demi mendapatkan perhatian dari pihak berwenang. "Kalau tidak ada solusi, kami akan bergerak lebih jauh," kesalnya.

BACA JUGA:Memanen Energi Surya hingga Mengolah Air Limbah

BACA JUGA:Limbah Plastik: Ancaman Serius Bagi Lingkungan, Ekosistem, dan Masa Depan Generasi Mendatang

Menanggapi keluhan warga, Kepala Desa Srigunung, Iwan Harianto, membenarkan adanya masalah bau limbah ini. Ia pun berjanji akan segera menyurati pihak perusahaan untuk mencari solusi atas persoalan yang dikeluhkan masyarakat. "Kami akan menyurati perusahaan agar mereka segera mengatasi keluhan warga ini," tegasnya.

Selain bau limbah, warga juga mengeluhkan adanya asap yang diduga berasal dari cerobong pabrik. Menurut mereka, asap tersebut juga sangat mengganggu dan mencemari lingkungan. "Mungkin cerobong asapnya kurang tinggi, jadi kami minta perusahaan untuk mengatasinya," tambah Iwan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan