Tak Diberi Uang, Istri Jadi Sasaran Emosi
PALI - Kejadian Kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Hanya gara-gara hal sepele membuat seorang istri melaporkan suaminya ke Mapolres PALI untuk mencari keadilan. Laki-laki berinisial JM (43), warga Desa Pengabuan, Kecamatan Abab, yang kesehariannya sebagai petani karet ini jadi terlapor atas tindak KDRT, dan telah diamankan berdasarkan LP Nomor : LP/B-06/I/2023/SPKT/POLRES PALI/ POLDA SUMSEL. "Terduga berhasil kita amankan pada Sabtu (7/1) sekitar pukul 18.30 WIB, di Dusun III Desa Pengabuan, Kecamatan Abab Kabupaten PALI,"ujar Kapolres PALI AKBP Efrannedy SIK MAP melalui Kasat Reskrim IPTU Yudhistira SIK yang disampaikan oleh KBO IPTU Arafah, Rabu (11/1) Terduga pelaku dilaporkan oleh istrinya sendiri yang berinisial SW (34) warga Dusun III Desa Pengabuan, yang menjadi korban KDRT, yang dilihat dua orang saksi dan melampirkan barang bukti berupa satu buah Speaker aktif. "Terduga pelaku diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga berawal dari saat meminta uang dengan istrinya (korban.red), tetapi tidak diberi oleh korban, sehingga terduga pelaku kesal dan emosi, dan mengambil speaker aktif serta langsung melemparkan speaker tersebut kearah korban," jelasnya Tak sanggup mengelak, akhirnya mengenai kepala korban yang mengakibatkan luka robek di bagian kepala korban dan turut mengenai kepala anak korban KL (4) yang masih balita sehingga mengalami luka lebam. "Korban langsung berobat kerumah sakit RSUD Talang Ubi, karena merasa keberatan dan tidak terima atas perlakuan KDRT yang dialaminya, lalu korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres PALI guna proses hukum lebih lanjut," terangnya. Ditegaskanya, bahwa pelaku tersebut diamankan setelah Petugas mendapatkan informasi dari masyarakat yang langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. "Saat ini sedangan proses pemeriksaan. Saksi-saksi dan barang bukti sudah kita amankan. Untuk pelaku sendiri terancam pidanan di atas 3 tahun penjara," tegasnya. Sementara, JM mengaku khilaf telah melakukan aksi KDRT tersebut lantaran terbawa emosi saat keinginannya tak diindahkan sang istri. "Saya menyesal pak, sebab saya terbawa emosi karena tidak diberikan uang," akunya. (ebi)