4.156 Warga Kategori Miskin Ekstrem
MARTAPURA - Isu kemiskinan ekstrem dan stunting menjadi pembahasan saat Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH Zoom Meeting bersama Menko PMK Menko PMK Muhajir Effendy. ‘’Presentase kemiskinan ekstrem di Sumsel 3,19 persen. Jumlah penduduk miskin ekstrem 279.630 jiwa,’’ ujar Menko Muhajir.
Untuk itulah, sesuai Permendes Nomor 8 tahun 2022 prioritas dana desa untuk kemiskinan ekstrem, stunting dan ketahanan pangan. ‘’Penyerapan dana desa untuk yang tiga hal tersebut baru 11 persen, mohon untuk segera didorong penyerapannya," katanya.
Muhajir meminta untuk menggunakan data P3KE yang telah berada di pemprov/kabupaten dan kota. "Data P3KE bersifat dinamis, pemerintah daerah harus melakukan verifikasi dan validasi yang selanjutnya dapat dikirimkan ke Kemenko PMK,"tutupnya.
Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha mengatakan, masalah stunting di OKU Timur alami penurunan. Prevalensi stunting (SSGI) pada tahun 2021 21,5 dan pada tahun 2022 diangka 19,1.
"Begitupun dengan angka kemiskinan ekstrem, penduduk miskin ekstrem pada tahun 2021 sebanyak 6.809 jiwa dan 2022 turun menjadi 4.156 jiwa, ini tentu mengalami tren yang positif,"tandasnya.
Di sisi lain, Wabup menyatakan, Pemkab OKU Timur siap menjalankan apa yang telah diinstruksikan Presiden RI Joko Widodo terkait ketahanan pangan, penurunan angka stunting dan penuntasan kemiskinan ekstrem, khususnya di OKUT.(sal/)