Harus Kerja Ekstra hingga Malam

Jumlah Sampah Meningkat

Sesuai prediksi, volume sampah di bulan Ramadan alami peningkatan. Khususnya sampah buah dan makanan. Kondisi ini tentunya membuat petugas ekstra dalam membersihkan lingkungan.

-----------------------------------------------

BERTAMBAHNYA volume sampah berasal dari rumah tangga maupun sampah pasar.  “Peningkatan sampah ini memang biasa ada terjadi saat momen tertentu,” kata Kabid Pengelolaan Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas DLH OKU, Brigman, kemarin (28/3).

Untuk teknis pengangkutan sampah ada pada UPTD. Tapi biasanya saat Ramadan dan jelang Lebaran, atau musim tertentu sampah meningkat. Seperti sampah dari rumah tangga maupun sampah buah seperti kulit dogan, dan lainnya.

Kepala UPTD TPA sampah OKU Taslim mengatakan, ada 13 unit armada yang operasional.  Biasanya truk pagi sudah selesai untuk sekali mengangkut sampah. Tapi banyaknya sampah yang dibuang kembali membuat kendaraan shift pagi mengulang kembali mengangkut sampah. ‘’Sehingga shift pagi kadang baru selesai mengangkut sampah sore hari. Bahkan, bila biasanya subuh dan sore selesai. Tapi adanya penambahan volume sampah sopir truk terpaksa operasional malam hari. Karena ada yang belum terangkut,” ucapnya.

BACA JUGA : Mulai Survei Titik Posko, Polres OKI Siapkan Pengamanan Arus Mudik Lebaran

Dicontohkannya,  di Pasar Tempel biasanya dua kali angkut sampah sudah clear.  ‘’Kini  mengangkut sampah menjadi tiga kali. Jadi 3 armada sekaligus bergerak,’’ katanya.

Di Ogan Ilir pun terjadi hal yang sama.  Gunungan sampah tampak kian bertambah di TPA Palem Raya, Ogan Ilir. Pertambahan volume sampah  meningkat ketimbang biasanya. Khususnya dirasakan semenjak memasuki bulan puasa Ramadan 1444 Hijriah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ogan Ilir, Husni Tamrin, melalui Kabid Kebersihan dan Pertamanan, Tofan Arnold mengatakan, pada bulan biasa volume sampah hanya sebanyak 9 ton per hari tetapi kini mencapai 13 ton per harinya. "Salah satunya banyak yang jualan kelapa muda atau dogan saat bulan puasa ini. Apalagi bulan puasa ini banyak sekali pasar beduk dan pasar tumpah di Ogan Ilir," ujar Tofan.

Kondisi ini memengaruhi proses pengangkutan. Seperti di wilayah Indralaya, Tanjung Batu, dan Tanjung Raja. "Saat ini kita memiliki 14 unit armada kebersihan baik dump truck maupun amrol," ucapnya.

Dari 14 kendaraan tersebut, dua di antaranya dalam kondisi baik karena keluaran tahun 2016. Sedangkan selebihnya kendaraan tersebut keluaran tahun 2005, 2006, dan 2008. Jumlah petugas sebanyak 190 orang yang dibagi tiga bidang, yakni petugas sapu jalan, petugas ruang terbuka hijau (RTH), dan petugas pengangkut sampah.

Saat ini armada dump truck hanya mampu mengangkut 9 ton sampah per harinya dan kendaraan Amrol 6 ton per harinya untuk dibawa ke TPA Palemraya atau sekitar 20 persen yang mampu diangkut. "Jadi kami mohon maaf kepada warga apabila dalam pengangkutan sampah per harinya tidak maksimal," ungkapnya.

Dikatakan, pihaknya akan memaksimalkan daya angkut sampah pada tahun anggaran 2023. "Idealnya memang setiap kecamatan ada satu armada kendaraan truk, tapi faktanya kita harus bersabar,’’ ujarnya.

Naiknya volume sampah juga terjadi di OKI. Kenaikan diperkiakan 3 hingga 5 ton sampah. "Banyaknya  penjual takjil dadakan menjadi salah satu penyebab penambahan volume sampah,’’ ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup OKI, Aris Panani SP MSi melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3, Hidayat SHut MSi .

Dikatakan, petugas pengangkut sampah juga ekstra melakukan aktivitasnya. Agar semua sampah dari rumah tangga maupun pasar bisa diangkut ke TPA di Sepucuk. ‘’Kita imbau warga agar membuang sampah di tempatnya jangan sembarangan. Kalaupun ada keterlambatan pengangkutan sampah dimaklumi memang titik sampah yang diangkut banyak,’’ ujarnya.(bis/dik/uni/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan