https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Belum Ramadan, Harga Sembako di Sumsel Meroket, Cabai Merah Tembus Rp100 Ribu, Migor Curah Rp20 Ribu/Liter

--

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID - Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan pemerintah bakal tidak mudah. Di awal 2025 ini saja, harga beberapa barang kebutuhan pokok sudah berfluktuasi. Untuk menstabilkan, apalagi menurunkan jelas akan sulit mengingat akan segera masuk bulan Ramadan dan menghadapi Lebaran Idulfitri

Tak hanya pembeli yang mengeluhkan mahalnya harga sembako. Para pedagang juga galau dengan sepinya penjualan. Pantauan di Pasar Silaberanti Palembang, salah satu yang naik tinggi yakni aneka jenis cabai. 

“Cabai merah Sabtu tadi sempat tembus Rp100 ribu/kg,” celetuk Pakde, salah seorang pedagang sembako, kemarin (18/1). Kemarin, harga cabai merah turun jadi Rp70 ribu/kg. Sedangkan harga cabai rawit Rp90 ribu/kg. Untuk cabai burung Rp80 ribu/kg.

Harga bawang merah dan bawang putih Rp40 ribu/kg. Ia memprediksi, harga cabai dan bawang ini akan sulit turun mengingat akhir bulan depan sudah masuk bulan puasa. Sri, pedagang ayam potong di sebelahnya mengatakan, saat ini harga jual ayam stabil tinggi. “Hari ini (Minggu) Rp32 ribu/kg. Jelang ruwahan, biasanya bakal naik,” imbuhnya.

BACA JUGA:Pasar Murah Pemkab Lahat Bantu Warga Dapatkan Sembako Terjangkau

BACA JUGA:Polsek Pangkalan Lampam Gelar Olahraga Bersama dan Pembagian Sembako untuk Warga Kurang Mampu

Pedagang kelontongan di pasar tersebut, Butet mengungkapkan, harga sembako saat ini lumayan masih stabil. Tapi beberapa sudah bergerak naik walau tidak tidak. Yang cukup mahal, minyak goreng (migor) curah Rp20 ribu/kg. “Tidak berlaku lagi namanya HET, kita ambil dari distributor mahal, yang terpaksa jual tinggi juga,” bebernya.

Dia mengeluhkan, meski pasar tetap ramai, tapi penjualan menurun. Dampak daya beli masyarakat yang turun. “Pembeli belanja secukupnya, tidak ada lagi yang borong-borong. Berhemat semua sepertinya,” ucap dia. Di Pasar Kayuagung cabai merah keriting dijual Rp80 ribu/kg. Melesat naik dari sebelumnya Rp40 ribu/kg. Andi, penjual cabai mengaku, harga cabai ini terus mengalami kenaikan. 

“Sebelumnya baru panen serentak sehingga harga cabai sempat anjlok Rp15 ribu/kg. tapi setelah itu terus naik," keluhnya. Musim penghujan ini membuat panen cabai berkurang dan harga jual makin ‘pedas’. Ia memprediksi, kalau kondisinya seperti ini terus bisa-bisa tembus Rp100 ribu/kg. “Untuk cabai setan Rp90 ribu/kg, cabai rawit Rp65 ribu hingga Rp70 ribu/kg,” jelasnya.

Ridwan, pedagang kelontongan di pasar itu mengatakan, harga migor curah sudah lama naik. Sekarang Rp20 ribu/liter. Untuk migor kemasan tidak turun-turun, 2 liter kisaran Rp38-Rp40 ribu/kg. Gula pasir kemasan Rp18 ribu/kg. Hanya telur ayam yang saat ini Rp26-27 ribu/kg. 

BACA JUGA:Gunawati Kokoh Thamrin Serahkan Paket Sembako untuk Karyawan Thamrin Group dalam Rangka Ulang Tahun ke-56

BACA JUGA:Lonjakan Harga Sembako Mulai Terjadi Jelang Nataru 2024-2025 di Lubuklinggau

“Kalau sembako lainnya tidak turun-turun. Stabil tinggi. Entah apa sebabnya,” kata dia. Berbagai barang kebutuhan dapur di Pasar Inpres Martapura, Kabupaten OKU Timur juga terpantau mengalami kenaikan. Cabai merah Rp72 ribu/kg, cabai rawit Rp60 ribu/kg, dan cabai setan Rp65 ribu/kg. 

“Desember 2024 lalu, cabai paling Rp35-45 ribu/kg,” kata Leni, pedagang sayur di Pasar Inpres Martapura. Dia mengaku, para pedagang seperti dirinya tidak tahu pasti kenapa harga cabai meroket. Namun karena ini pula, pembeli mengurangi belanja.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan