https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dari Hobi Kini Bisa Datangkan Cuan, Belajar dari Youtube

BANYAK PESANAN: Kini Pereti (22), perempuan muda di Desa Serigeni Baru, Kecamatan Kayuagung mulai kebanjiran orderan baju yang harus dijahitnya. -FOTO: NISA/SUMEKS -

SUMATERAEKSPRES.ID - Dari hobi bisa menghasilkan uang. Inilah yang sebenarnya harus bisa dikembangkan. Jangan malu untuk terus belajar. Apa yang ditekuni diyakini bisa maju dan berkembang. Seperti yang dilakukan Pereti, penjahit muda asal Desa Serigeni, OKI. Berawal dari senang menggambar membuat pola baju sekarang sudah buka jasa menjahit.

BACA JUGA:Hadirkan Hidangan Imlek hingga Hiburan

BACA JUGA:Usung Konsep Japanese Scandinavia

JADI anak muda sekarang harus kreatif. Apapun bisa dilakukan untuk menghasilkan cuan. Seperti Pereti (22), perempuan muda di Desa Serigeni Baru Kecamatan Kayuagung. Penjahit pakaian satu ini mulai dikenal di desanya.

 Pereti memang sejak masih duduk di bangku sekolah kerap menggambar membuat pola baju.”Saya memang suka menggambar dan itu sangat menye-nangkan,” katanya.

Lalu setelah tamat SMA, dia mengutarakan keinginan kepada orangtuanya agar bisa kursus menjahit. Tapi keinginannya tersebut tak serta merta bisa dipenuhi orangtuanya karena biaya untuk kursus menjahit tidak sedikit.

Seiring berjalannya waktu dia pun akhirnya di berikan kesempatan oleh orangtuanya untuk kursus menjahit lebih kurang enam bulan. Di sana ia belajar membuat pola dan praktek menjahit pakaian. ‘’Bukan mudah membuat satu pola pakaian, karena harus konsentrasi penuh,”bebernya.

Setelah selesai mengikuti kursus, Pereti pun berkeinginan membuka jasa penjahitan baju di rumahnya. Meski belum begitu mahir menjahit tapi ia rajin belajar menjahit dari YouTube  akhirnya lama-lama terbiasa. 

Awalnya, keluarga dekat seperti sepupunya yang menjadi langganan. Mereka minta dijahitkan baju. ‘”Dari lingkungan keluarga merambah ke warga lainnya. Alhamdulillah sekarang sudah banyak langganan,’’ ujarnya.

Bahkan dalam setahun ini ia sudah menerima cukup banyak pesanan. ‘’Kalau promosi dilakukan dari mulut ke.mukut sehingga menyebar. Saat awal membuka jahitan satu hari saya bisa selesai memotong satu baju, tapi sekarang satu baju bisa satu minggu diselesaikan karena hampir setiap hari ia selalu didatangi pelanggan untuk meminta dijahitkan baju,’’ jelasnya.

Soal upah satu potong baju itu tergantung dengan modelnya. Kalau simpel untuk baju wanita seperti kebaya atau gamis Rp100 ribu sementara kemeja pria Rp50 ribu. Tapi kalau modelnya rumit harus menggunakan payet dan banyak bentuknya itu bisa satu minggu selesai dikerjakan dan upahnya bisa sampai Rp300 ribu.

Kepuasan menjadi penjahit pakaian apabila pelanggan merasa senang dengan hasilnya kemudian ia akan kembali menjahit kembali. ‘’Hal ini tak bisa dibayar dengan apapun,’’ katanya.

Dikatakannya, dengan menjadi penjahit baju ada keinginan mulia yakni ingin membuka lapangan pekerjaan bagi saudara dan tetangganya. ‘’Saya ingin terus belajar dan berkarya dengan membuat pola baju model ter-update. Karena  jangan hanya jadi penjahit saja tapi juga harus bisa mendesain baju yang update  dan  berkreativitas agar tidak kalah dengan menjahit senior lainnya,’’ pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan