Lubuklinggau dan Muratara Siaga Terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Siaga PMK! Lubuklinggau dan Muratara intensifkan langkah pencegahan melalui vaksinasi, edukasi peternak, dan disinfektan untuk lindungi kesehatan ternak dan perekonomian lokal. Foto:Izul/Sumateraeskpres.id--
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menjadi ancaman serius di wilayah Sumatera Selatan, termasuk di Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Muratara.
Pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian (Dispertan) masing-masing daerah kini tengah gencar mengadakan langkah-langkah preventif untuk melindungi sektor peternakan dari penyakit yang berpotensi merugikan besar ini.
Di Lubuklinggau, Dinas Pertanian berencana mengeluarkan surat sosialisasi terkait PMK untuk memberikan edukasi kepada peternak.
BACA JUGA:Capaian Menonjol OKU Timur di Usia 21 Tahun: IPM Meningkat, Kemiskinan dan Pengangguran Turun
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis dan Menghasilkan Hingga Rp200 Ribu per Hari dari Rumah
Koordinator Kesehatan Hewan Dispertan Lubuklinggau, Andrianto, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan vaksinasi rutin, pembersihan kandang, serta penyemprotan disinfektan sebagai langkah utama pencegahan.
"Kami akan fokus pada edukasi peternak tentang bahaya PMK serta pentingnya menjaga kebersihan kandang.
Hewan yang telah divaksin dan sehat akan diberi sertifikat kesehatan, sehingga pembeli ternak merasa lebih yakin," ujarnya.
Andrianto juga menekankan agar peternak proaktif melaporkan gejala-gejala PMK, seperti luka pada mulut dan kuku hewan, serta penurunan produksi susu untuk penanganan cepat.
BACA JUGA:Persiapan Layanan Haji 2025 Hampir Selesai, Menag: Kami Fokus pada Detail dan Persiapan di Tanah Air
Di Kabupaten Muratara, hingga awal 2025, belum ditemukan kasus PMK. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Muratara melalui Sekretarisnya, Dahmudin, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi dengan melakukan sosialisasi kepada peternak lokal.
"Kami belum menerima laporan kasus PMK, namun kami tetap siaga, khususnya terhadap ternak yang masuk dari luar daerah.
Jika ada dugaan PMK, kami siap melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan," ungkap Dahmudin.