Pa, Hati-Hati di Sana…
*Tangis Haru Warnai Pelepasan 850 Personel TNI AD ke Batas Papua Nugini
Sebanyak 850 personel TNI AD dilepas keberangkatannya ke perbatasan Indonesia-Papua. Mereka dari Yonif R 200/BN Kodam II/Sriwijaya dan Yonif 133/YS Kodam I/Bukit Barisan. Suasana haru pun membuncah di areal Pelabuhan Boom Baru Palembang.
Rasa bangga tersemat dalam diri para prajurit karena dilepas langsung oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Tergambar dari wajah-wajah mereka. Namun, mereka juga sedih karena harus berpisah dalam waktu cukup lama dengan keluarga tercinta.
Keharuan terjadi setelah upacara pelepasan sekitar pukul 11.00 WIB, kemarin (24/3). Sebelum naik ke kapal perang KRI Banda Aceh – 593 yang sandar di dermaga Pelabuhan Boom Baru, para prajurit diberi kesempatan untuk berpamitan dengan keluarga.
Tangis pun pecah. Terutama dari para istri dan anak para tentara. “Pa, hati-hati di sana…,” ucap seorang istri prajurit sembari memeluk suaminya. Matanya memerah, air mata membasahi pipi putihnya. Sekilas tampak mata prajurit itu berkaca-kaca sembari memeluk sang istri tercinta. BACA JUGA : Mantap! Desa Sungsang IV Masuk 75 Desa Wisata Terbaik 2023
Ada pula prajurit yang melampiaskan perasaannya dengan menggendong erat sang anak. Menciuminya, seolah tak mau pisah. “Pa…pa…papa….,” celoteh seorang balita mungil yang digendong seorang tentara sembari tangannya menunjuk ke arah kapal perang.
Para orang tua dan keluarga prajurit yang ikut mengantar dalam acara pelepasan itu juga tak kuasa menahan air mata mereka. “Hati-hati ya, Nak. Jangan lupa salat dan berdoa,” kata seorang ibu berjilbab sembari menangis memeluk putranya yang prajurit. Tak terlalu panjang waktu yang diberikan. Setelah pamitan, satu per satu prajurit pun naik ke kapal.
Lambaian tangan dari anak, istri dan keluarga melepas pelayaran semua prajurit itu menuju perbatasan Papua Nugini dan Papua Barat. Mereka baru membubarkan diri setelah KRI Banda Aceh -593 berlayar menjauh.
850 orang yang dikirim ke perbatasan Indonesia – Papua kemarin sebanyak 450 prajurit dari Yonif Raider 200/Bhakti Negara (BN) Kodam II/Sriwijaya. Mereka satuan tugas (satgas) yang akan bertugas di wilayah perbatasan kedua negara.
Sisanya, 400 prajurit dari Yonif 133/Yudha Sakti Kodam I/Bukit Barisan akan menunaikan tugas sebagai satgas organik yang akan bertugas di wilayah Sorong, Papua Barat.
Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan, satgas yang diberangkatkan kemarin merupakan para prajurit pilihan.
“Kalian adalah pejuang-pejuang yang mengabdi bagi bangsa yang berlandaskan Sapta Marga, sumpah prajurit dan 8 wajib TNI,” tegasnya. Panglima berpesan serta mengingatkan, kearifan lokal setempat harus dijunjung tinggi semua prajurit dalam melaksanakan tugas selama satu tahun ke depan.
Panglima juga menekankan kepada seluruh prajurit untuk melaksanakan tugas secara profesional dan proporsional dalam menjaga keutuhan wilayah perbatasan NKRI. “Cermati setiap perkembangan situasi di kawasan dan gunakan analisa cepat untuk mengambil keputusan secara tepat,” tandasnya.
Dia juga mengingatkan agar semua prajurit bisa menjaga kondisi kesehatan dan kebugaran masing-masing. Kemudian, merawat peralatan yang dimiliki dalam menunjang tugas dengan baik.
Disampaikannya, secara umum kondisi Papua sangat aman. Namun ada sejumlah daerah yang masih rawan terhadap gangguan keamanan oleh kelompok-kelompok separatis. "Mereka (satgas) di sana akan menjaga keamanan dan ketertiban di distrik maupun kabupaten yang di-plot rawan keamanan,” bebernya.
Nah, prajurit TNI hadir di tengah masyarakat perbatasan kedua negara itu untuk menjaga keamanan dan menjalin keakraban hingga tercipta silaturahmi dengan warga setempat. "Semoga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” pungkas Yudo.
Dalam kesempatan itu, Panglima menyempatkan berbincang dan foto-foto dengan keluarga para prajurit. Sebelumnya, dia dan jajaran melakukan pengecekan peralatan dan logistic prajurit yang berangkat.
Hadir dalam pelepasan itu Pangdam II/Swj, Mayjen TNI Hilman Hadi, Wakapolda Sumsel Brigjen Pol M Zulkarnain, dan Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya. Juga para pejabat teras TNI dan dari Kodam II Sriwijaya, Danlanal Palembang dan Danlanud SMH Palembang serta ribuan keluarga para prajurit.(iol/)