Pj Walikota Palembang Dukung Peringatan Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perkuat Nilai Kebersamaan
Panitia audiensi dengan Pj Walikota Palembang bahas persiapan acara mengenang Pertempuran Lima Hari Lima Malam. Foto: istimewa--
Ia menambahkan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang sejarah, tetapi juga sarana memperkuat semangat gotong royong.
“Pembiayaan kegiatan ini sepenuhnya bergantung pada partisipasi komunitas. Tahun ini kami berhasil mengumpulkan anggaran Rp 12 juta dari sumbangan berbagai pihak, baik pribadi maupun komunitas. Bahkan ada yang menyumbang dalam bentuk sound system atau dukungan acara lainnya,” jelasnya.
Selain itu, panitia juga telah melaksanakan roadshow ke lima SMA/SMK di Palembang untuk memperkenalkan sejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam. Kegiatan ini disponsori oleh Bakso Granat Mas Aziz, yang turut mendukung upaya pelestarian nilai sejarah di kalangan pelajar.
Untuk menambah daya tarik acara, panitia juga merencanakan teatrikal atau drama kolosal. Namun, jadwal pelaksanaan drama ini mengalami perubahan karena bertepatan dengan peringatan HUT Kodam II Sriwijaya.
“Awalnya drama kolosal dijadwalkan pada 15 Desember, namun diundur menjadi 19 Desember. Karena perubahan ini, kami memutuskan untuk tidak menampilkan drama kolosal pada hari puncak,” ungkapnya.
Dalam audiensi tersebut, Pj Walikota Palembang, Dr. Cheka Virgowansyah, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif panitia dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Cheka mengaku terharu sekaligus sedih karena baru mengetahui adanya peristiwa besar ini.
“Saya baru tahu bahwa Palembang memiliki sejarah heroik seperti ini. Peristiwa ini sangat penting untuk dikenang dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat. Terpenting, bagaimana kita membesarkan kegiatan ini bersama-sama, karena semangatnya adalah gotong royong,” ujarnya.
BACA JUGA:Keris, Warisan Budaya yang Dianggap Bisa Membawa Rezeki
BACA JUGA:OKI Siapkan Museum untuk Pelestarian Sejarah dan Kebudayaan, Rencananya Launching pada 2026
Cheka juga menekankan bahwa kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan di masyarakat.
“Kegiatan ini tidak hanya menghidupkan kembali semangat perjuangan, tetapi juga menunjukkan bagaimana gotong royong menjadi kekuatan utama kita. Bahkan anak-anak kecil sekalipun bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan ini,” katanya.
Sebagai bentuk dukungan, Cheka berjanji akan membantu mendorong keterlibatan kecamatan-kecamatan di Palembang agar turut menyukseskan acara ini. Ia juga menyatakan kesediaannya untuk membuka acara pada 28 Desember 2024, jika tidak ada halangan.
“Kita harus memastikan kegiatan ini berjalan lancar. Saya berharap seluruh dinas dan instansi terkait dapat memberikan dukungan maksimal. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mengenang sejarah, tetapi juga media edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya mempertahankan kedaulatan,” tegas Cheka.
Melalui kegiatan ini, panitia berharap masyarakat Palembang, terutama generasi muda, dapat lebih memahami dan menghargai sejarah perjuangan daerah mereka.
“Tanggal 1 Januari 1947 adalah momen penting yang menjadi pemicu Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang. Kami ingin generasi muda tahu bahwa peristiwa ini tidak kalah penting dari pertempuran di tempat lain di Indonesia,” tutur Vebri.