Pengepul Ikan di Banyuasin Tutup Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025, Nelayan Kesulitan Menyalurkan Hasil Laut

Reporter: Akda |

Editor: Irwansyah |

Senin , 16 Dec 2024 - 14:26

Nelayan Banyuasin kesulitan menyalurkan hasil tangkapan ikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 akibat tutupnya pengepul dan cuaca buruk. Semoga cuaca membaik dan ekonomi nelayan kembali normal! Foto:Dok/Sumateraekspres.id--

Mereka tak punya pilihan lain selain terus melaut, meski pendapatan yang didapat jauh lebih sedikit daripada biasanya," tambah Sukardi.

Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal Januari 2025, ketika cuaca mulai membaik dan pengepul ikan kembali beroperasi.

Para nelayan berharap cuaca akan lebih bersahabat dalam beberapa minggu ke depan, agar mereka bisa kembali mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik dan dapat menjualnya dengan harga yang lebih layak.

Sebagai sektor yang sangat bergantung pada cuaca dan kondisi pasar, nelayan di Banyuasin berharap agar kondisi ini segera membaik dan perekonomian mereka kembali normal seperti sebelumnya.

pengepul ikan di banyuasin tutup menjelang natal dan tahun baru 2025, nelayan kesulitan menyalurkan hasil laut                            banyuasin, sumateraekspres.id  – menjelang perayaan natal dan tahun baru 2025, sejumlah pengepul ikan yang beroperasi di kecamatan banyuasin iii, kabupaten banyuasin, mulai tutup sementara waktu.
penutupan ini menyebabkan para nelayan di wilayah tersebut menghadapi kesulitan besar dalam menyalurkan hasil tangkapan ikan mereka dalam jumlah besar, yang biasanya dijual kepada pengepul dengan harga yang lebih tinggi.
akibatnya, hasil tangkapan ikan yang seharusnya dapat dijual ke pengepul besar terpaksa hanya bisa dibeli oleh masyarakat sekitar dan pedagang lokal dengan harga yang jauh lebih rendah.
baca juga:durian ternyata lebih dari sekadar enak! temukan 5 keajaiban durian untuk kesehatan yang harus kamu tahu!
baca juga:sejarah dan keunikan koin pitis palembang, simbol kejayaan kesultanan darussalam di sumatera
hal ini tentunya berdampak pada pendapatan para nelayan yang sudah terbebani dengan tantangan lainnya.
camat banyuasin iii, riduan, menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi setiap tahun menjelang perayaan besar seperti natal dan tahun baru.
"memang setiap tahunnya, menjelang periode natal dan tahun baru, para pengepul ikan yang biasanya membeli dalam jumlah besar mulai tutup.
baca juga:israel tantang icc: ajukan 2 banding atas surat perintah penangkapan netanyahu dan gallant
baca juga:hutama karya lanjutkan urban habitsphere tahap tumbuh: fokus pada pengolahan limbah dan penghijauan lingkungan
hal ini membuat nelayan hanya bisa menjual hasil tangkapan mereka ke pedagang kecil atau masyarakat sekitar.
pembeli besar tidak lagi menerima ikan dari nelayan selama periode ini, dan situasi ini baru akan kembali normal sekitar satu minggu setelah tahun baru 2025," ungkap riduan.
penutupan pengepul ikan di wilayah ini tidak hanya disebabkan oleh faktor liburan atau kebutuhan pasar, tetapi juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang buruk.
musim barat dengan angin kencang yang melanda perairan sungsang menambah kesulitan para nelayan.
baca juga:mudah dan gampang, di sini situs nonton dan download anime sub indo
baca juga:nokia luncurkan kamera 360 canggih dengan ketahanan ekstrem dan keamanan tinggi, ini spesifikasinya
cuaca yang tidak bersahabat ini membuat nelayan lebih berhati-hati dalam memilih waktu untuk melaut, bahkan beberapa di antaranya terpaksa menunda pelayaran mereka untuk menghindari bahaya.
"selain pengaruh dari tutupnya pengepul besar, cuaca buruk akibat musim barat juga memperburuk keadaan.
angin kencang yang melanda perairan membuat nelayan harus memantau situasi cuaca dengan lebih cermat sebelum melaut," jelas riduan.
sukardi, ketua ktna (kelompok tani nelayan andalan) banyuasin, menambahkan bahwa kondisi cuaca yang tidak menentu memaksa para nelayan untuk mengutamakan keselamatan.
baca juga:pppk makin sejahtera, ini daftar tunjangan dan besaran gaji yang berlaku hingga 2025
baca juga:buy now, pay later melonjak 63%: transformasi digital di industri pembiayaan
"jika cuaca dirasa tidak aman, banyak nelayan memilih untuk tidak melaut sama sekali atau hanya melaut dalam waktu singkat dan langsung pulang.
mereka juga harus memperhatikan keadaan laut, karena keselamatan menjadi prioritas utama.
namun, meskipun cuaca sering kali buruk, sebagian besar nelayan tetap melaut karena mereka harus mencari nafkah untuk keluarga mereka," kata sukardi.
meskipun kondisi cuaca yang buruk dan kurangnya pembeli besar membuat pendapatan nelayan berkurang drastis, mereka tetap melanjutkan aktivitas melaut demi mempertahankan ekonomi keluarga.
baca juga:bmkg prediksi hujan petir di sumatera selatan, selasa 17 desember 2024, simak daerah terdampak!
baca juga:indonesia kini terhubung dengan alor setar: jelajahi pesona wilayah utara malaysia dengan multicity travel 
"walaupun hasil tangkapan ikan berkurang dan cuaca tidak mendukung, nelayan tetap melaut karena ini adalah satu-satunya mata pencaharian mereka.
mereka tak punya pilihan lain selain terus melaut, meski pendapatan yang didapat jauh lebih sedikit daripada biasanya," tambah sukardi.
kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal januari 2025, ketika cuaca mulai membaik dan pengepul ikan kembali beroperasi.
baca juga:ceker saus pedas tanpa tulang, pilihan liburan di rumah dengan aktivitas memasak seru bersama anak
baca juga:apakah meminjam saldo dana dari aplikasi halal dalam islam? ini penjelasannya!
para nelayan berharap cuaca akan lebih bersahabat dalam beberapa minggu ke depan, agar mereka bisa kembali mendapatkan hasil tangkapan yang lebih baik dan dapat menjualnya dengan harga yang lebih layak.
sebagai sektor yang sangat bergantung pada cuaca dan kondisi pasar, nelayan di banyuasin berharap agar kondisi ini segera membaik dan perekonomian mereka kembali normal seperti sebelumnya.