Risk-Based Capital Asuransi Komersial Indonesia Masih Solid di 2024

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Minggu , 15 Dec 2024 - 19:14

Risk-Based Capital Asuransi Komersial Indonesia Masih Solid di 2024-Foto: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID - Sektor Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) di Indonesia menunjukkan kinerja yang berkembang pesat sepanjang tahun 2024.

Pada bulan Oktober 2024, total aset industri asuransi mencapai Rp1.133,58 triliun, mencatatkan kenaikan sebesar 2,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp1.100,73 triliun.

Peningkatan ini terutama didorong oleh sektor asuransi komersial yang mengalami pertumbuhan signifikan.

Aset dari industri asuransi komersial tercatat sebesar Rp914,03 triliun, dengan kenaikan 4,31% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, sektor ini juga berhasil mencatatkan akumulasi pendapatan premi yang mencapai Rp271,63 triliun, naik sebesar 2,80% secara tahunan.

Dari jumlah tersebut, premi asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,74% dengan nilai sebesar Rp150,53 triliun, sedangkan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh sebesar 2,87%, dengan nilai mencapai Rp121,10 triliun.

Kondisi Permodalan dan Risk Based Capital (RBC)

Secara keseluruhan, permodalan industri asuransi komersial tetap solid. Asuransi jiwa tercatat memiliki Risk Based Capital (RBC) sebesar 436,70%, sedangkan untuk asuransi umum dan reasuransi tercatat 316,85%.

Kedua angka ini masih jauh di atas ambang batas yang dipersyaratkan, yaitu sebesar 120%, menunjukkan ketahanan finansial yang kuat di sektor ini.

Asuransi Nonkomersil dan Kinerja BPJS

Sementara itu, sektor asuransi nonkomersil, yang mencakup program jaminan kesehatan nasional BPJS Kesehatan serta jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan, mencatatkan total aset sebesar Rp219,55 triliun.

Namun, sektor ini mengalami penurunan 2,20% dibandingkan tahun lalu, yang sebelumnya tercatat Rp224,06 triliun.

Pertumbuhan Industri Dana Pensiun

Industri dana pensiun juga menunjukkan tren positif dengan total aset mencapai Rp1.500,18 triliun pada Oktober 2024, mencatatkan kenaikan 10,35% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp1.359,52 triliun.

Program pensiun sukarela juga mengalami peningkatan signifikan, tumbuh sebesar 5,82% menjadi Rp379,50 triliun.

risk-based capital asuransi komersial indonesia masih solid di 2024                            sumateraekspres.id - sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (ppdp) di indonesia menunjukkan kinerja yang berkembang pesat sepanjang tahun 2024.
pada bulan oktober 2024, total aset industri asuransi mencapai rp1.133,58 triliun, mencatatkan kenaikan sebesar 2,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar rp1.100,73 triliun.
peningkatan ini terutama didorong oleh sektor asuransi komersial yang mengalami pertumbuhan signifikan.
aset dari industri asuransi komersial tercatat sebesar rp914,03 triliun, dengan kenaikan 4,31% dibandingkan tahun sebelumnya.
baca juga:bri life anak perusahaan bri yang tawarkan beragam produk asuransi terlengkap
baca juga:tiga tahun bayar angsuran, klaim asuransi bri life bisa dicairkan tanpa perlu terjadi kecelakaan
selain itu, sektor ini juga berhasil mencatatkan akumulasi pendapatan premi yang mencapai rp271,63 triliun, naik sebesar 2,80% secara tahunan.
dari jumlah tersebut, premi asuransi jiwa mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,74% dengan nilai sebesar rp150,53 triliun, sedangkan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh sebesar 2,87%, dengan nilai mencapai rp121,10 triliun.
kondisi permodalan dan risk based capital (rbc)
secara keseluruhan, permodalan industri asuransi komersial tetap solid. asuransi jiwa tercatat memiliki risk based capital (rbc) sebesar 436,70%, sedangkan untuk asuransi umum dan reasuransi tercatat 316,85%.
kedua angka ini masih jauh di atas ambang batas yang dipersyaratkan, yaitu sebesar 120%, menunjukkan ketahanan finansial yang kuat di sektor ini.
asuransi nonkomersil dan kinerja bpjs
sementara itu, sektor asuransi nonkomersil, yang mencakup program jaminan kesehatan nasional bpjs kesehatan serta jaminan sosial dari bpjs ketenagakerjaan, mencatatkan total aset sebesar rp219,55 triliun.
namun, sektor ini mengalami penurunan 2,20% dibandingkan tahun lalu, yang sebelumnya tercatat rp224,06 triliun.
pertumbuhan industri dana pensiun
industri dana pensiun juga menunjukkan tren positif dengan total aset mencapai rp1.500,18 triliun pada oktober 2024, mencatatkan kenaikan 10,35% dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar rp1.359,52 triliun.
program pensiun sukarela juga mengalami peningkatan signifikan, tumbuh sebesar 5,82% menjadi rp379,50 triliun.
sedangkan program pensiun wajib, termasuk yang terkait dengan bpjs ketenagakerjaan serta asn, tni, dan polri, tumbuh lebih pesat lagi dengan kenaikan sebesar 11,97% dan nilai aset mencapai rp1.120,68 triliun.
kinerja perusahaan penjaminan
di sisi lain, sektor perusahaan penjaminan mengalami penurunan sedikit dalam hal aset, yang tercatat turun sebesar 0,47% menjadi rp46,54 triliun pada oktober 2024, dibandingkan dengan rp46,77 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
langkah ojk dalam pengawasan dan perlindungan konsumen
untuk memastikan stabilitas dan keamanan sektor ppdp, ojk (otoritas jasa keuangan) terus melakukan pengawasan dan penegakan aturan.
salah satu langkah penting adalah pemenuhan kewajiban peningkatan ekuitas pada perusahaan asuransi, yang akan berlaku pada tahun 2026.
berdasarkan laporan per september 2024, dari 146 perusahaan asuransi dan reasuransi, sebanyak 101 perusahaan telah memenuhi ekuitas minimum yang dipersyaratkan.
ojk juga terus memonitor keberadaan tenaga aktuaris yang wajib dimiliki oleh setiap perusahaan asuransi. hingga 25 november 2024, terdapat 10 perusahaan yang belum memenuhi kewajiban ini.
ojk berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi jika perusahaan gagal memenuhi kewajiban tersebut.
selain itu, ojk juga telah mengenakan 45 sanksi administratif terhadap lembaga jasa keuangan di sektor ppdp, yang terdiri dari 40 sanksi peringatan dan 5 sanksi denda.
langkah ini diambil untuk memperbaiki kinerja perusahaan yang bermasalah dan melindungi kepentingan konsumen serta pemegang polis.
secara keseluruhan, sektor ppdp indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sehat meskipun ada tantangan di beberapa sub-sektor.
ojk terus berperan aktif dalam menjaga integritas dan stabilitas industri ini dengan langkah-langkah pengawasan yang ketat. dengan perkembangan positif di sektor asuransi, dana pensiun, dan perusahaan penjaminan, sektor ppdp diprediksi akan terus berkembang dengan pesat di masa mendatang.