https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Bahas Masalah Air Bersih, Lampu Jalan, Infrastruktur, Bantuan Sekolah hingga Pemakaman,

--

Guru SMKN 2 Palembang, Titin Martini,  menyampaikan aspirasi terkait wadah bagi para lulusan SMK untuk pencaker (pencari kerja) dan pengguna yakni antara dudi dan alumni. "Kami meminta solusi terkait pemasaran dunia kerja, bagaimana pola penyerapan lulusan SMK karena dinilai sebagai penyumbang terbesar pengangguran," katanya. Guru lainnya, Erni menyampaikan aspirasi mengenai kenaikan gaji guru. 

Menjawab aspirasi, "Kami berjanji akan menyampaikan usulan tersebut ke pemerintah provinsi dan pihak terkait," ujar Zaitun.  Sedangkan penyerapan tenaga kerja dari SMKN upaya dilakukan DPRD, berharap siswa SMK bisa menciptakan lapangan kerja sendiri yakni dengan berwirausaha. Karena siswa SMK memiliki skill yang diberikan dari sekolah," sambung Fajar. 

Dalam kunjungan ke SMAN 6 Palembang, rombongan diterima Kepala SMAN 6, Fir Azwar. Dalam penjelasannya, Azwar mengatakan, SMAN 6 terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan karakter, keimanan, dan ketakwaan siswa melalui program pendidikan khusus. "Untuk merealisasikan program butuh biaya,  karena kami biasa mengundang  ustaz dari luar untuk menguatan imam dan takwa siswa," katanya.

BACA JUGA:Komitmen Dapil Palembang 2 untuk Peningkatan Infrastruktur di Kecamatan Ilir Timur 2

BACA JUGA:Pemerintah Perhatikan Kondisi Infrastruktur Madrasah, Apa Langkah Berikutnya?

Juga dana dan anggaran operasional belum maksimal. Pihaknya berharap agar anggota DPRD bisa menyerap aspirasi. "Dana PSG sejak  2017 dan satu siswa Rp 700 ribu per siswa dana ini sudah tidak memungkinkan karena inflasi saja meningkat hingga 500-600 persen, maka perlu ada penyesuaian," papar dia.

Saat ini, ada sebanyak 1.100 siswa di SMAN 6. "Alhamdulillah, selama empat tahun, berhasil mengantarkan 90% lulusannya ke berbagai universitas ternama, baik di Sumsel, Jawa, maupun institusi pendidikan kedinasan," katanya.

Dari segi kualitas, SMAN 6 menjadi salah satu sekolah unggulan di Sumatera Selatan. Dengan peringkat ke-425 secara nasional dari 1.000 sekolah terbaik, SMAN 6 menduduki posisi ke-7 di Sumsel, bersaing dengan sekolah swasta seperti SMA Kumbang, IGS, dan SMAN 17.   

Sugana guru SMA N 6, mengatakan, sekolah membutuhkan lapangan untuk upacara. "Kalau memungkinkan ini bisa menjadi perhatian bapak ibu," pungkas dia.  Koordinator   Reses DPRD , Hj. Zaitun, SH, M.Kn mengatakan, pihaknya mengunjungi sekolah untuk melihat, mendengar lebih dekat aspirasi sekolah di kota Palembang.  "Ada banyak aspirasi yang masuk tadi, semua akan kita tampung dan akan  diperjuangkan mana hal yang mungkin kita lakukan," kata dia. Terkait lapangan upacara dan dana PSG yang dirasa kurang karena tidak relevan dengan kondisi ini. "Ini akan kita tampung dan akan dibawah rapat kedepan,"

BACA JUGA:Lury Elza Alex Noerdin Serap Aspirasi Warga PALI: Pendidikan dan Infrastruktur Jadi Fokus Utama

BACA JUGA:Reses Dapil 2 Palembang Fokus pada Perbaikan Infrastruktur dan Pendidikan Seni di SMKN 7 Palembang

Di SMAN 22 Palembang kecamatan Alang lebar, ada juga keinginan yang mengemuka. Diantaranya, minta dinaikkannya gaji honorer. Ini diungkapkan kepala sekolah SMAN 6, Sidi Hartono. S.Pd. “Terkait hal ini memang agak sulit. Karena ada sebanyak 12 ribu guru honorer di Sumsel, jika dinaikkan satu orang Rp 100 ribu, berapa dana yang harus dianggarkan. Namun ini akan tetap kita perjuangkan,” ujar Zulkipli Kadir, anggota DPRD asal  dapil Palembang 2. 

Guru SMAN 22 Palembang, Amrullah, meminta dipasang rambu lalu lintas. “Nah itu, Insha Allah akan segera mungkin kita pasang. Kita beri zebra cross, dienjuk rambu rambu. Cukup kami DPRD saja yang memasang,” kata Zulkipli. 

Sementara di kantor Camat Ilir Timur 2, Kota Palembang, petang ini menjadi pusat diskusi penting terkait pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut. Camat Ilir Timur 2, M. Irman, menyampaikan harapannya agar kantor kecamatan yang menjadi pusat pelayanan masyarakat dapat segera direnovasi. Ia menyoroti ketimpangan fasilitas dibandingkan dengan kantor camat lain di Kota Palembang yang sudah lebih representatif.

“Gedung kantor camat ini sudah lama tidak diperbaiki, sementara kecamatan lain sudah memiliki bangunan yang layak. Kami berharap ini menjadi prioritas agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal,” ujar Irman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan