Tergiur Promo Coklat Dubai, Ajeng Kehilangan Hingga Rp 50 Juta Akibat Penipuan Online

Reporter: Nanda |

Editor: Rian Sumeks |

Senin , 09 Dec 2024 - 16:24

Tergiur Promo Coklat Dubai, Ajeng Kehilangan Hingga Rp 50 Juta Akibat Penipuan Online-Foto: IST-

Pelaku kemudian berpura-pura akan membantu Ajeng untuk mendapatkan uangnya kembali, namun dengan syarat Ajeng harus mengirimkan uang lebih banyak lagi.

Ajeng pun semakin terbuai dengan janji-janji tersebut dan mentransfer uang ke rekening pelaku secara bertahap.

Hingga akhirnya, jumlah uang yang telah ditransfer mencapai Rp 50 juta. Pada titik ini, Ajeng menyadari bahwa dirinya telah tertipu dan menghentikan kiriman uang tersebut.

Merasa dirugikan, Ajeng pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Pada Senin, 9 Desember 2024, dia mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang untuk membuat laporan.

Kepada petugas, Ajeng mengungkapkan harapannya agar pelaku dapat segera ditangkap dan uangnya bisa kembali.

Laporan Ajeng diterima oleh petugas dengan dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan, sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 378 dan 372.

Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery, membenarkan bahwa laporan tersebut telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti oleh unit Pidsus Polrestabes Palembang.

"Saat ini kami sudah menerima laporan dari korban, dan kami akan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar AKP Hery.

Kasus ini mengingatkan masyarakat akan bahaya penipuan yang kerap terjadi melalui platform media sosial, di mana para pelaku memanfaatkan iming-iming promo atau diskon untuk menipu korban.

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan lebih teliti dalam bertransaksi secara online.

tergiur promo coklat dubai, ajeng kehilangan hingga rp 50 juta akibat penipuan online                            palembang, sumateraeksres.id - seorang warga palembang, ajeng putri pratiwi (22), menjadi korban penipuan setelah tergiur dengan promo coklat dubai yang beredar di media sosial.
akibatnya, dia kehilangan uang hingga mencapai rp 50 juta dalam sebuah modus penipuan yang dilakukan oleh pelaku melalui akun online.
peristiwa yang menimpa ajeng ini terjadi pada sabtu, 7 desember 2024, sekitar pukul 18.34 wib. ajeng yang tinggal di jalan r sukamto lorong masjid, kecamatan it iii, palembang, mengaku awalnya berniat untuk mencoba membeli coklat dubai.
setelah melihat tawaran menarik di media sosial, tepatnya di akun instagram @galleryjastip_labubu yang memiliki banyak pengikut, dia pun memutuskan untuk menghubungi admin melalui whatsapp.
baca juga:muba jadi sorotan! pilot project program satu data desa indonesia dimulai
baca juga:polemik renovasi rumah dinas wakil gubernur sumsel, sekda sumsel: sudah tidak ditempati pj. wali kota palemban
menurut keterangan ajeng, saat pertama kali berkomunikasi, dia merasa yakin dengan harga yang ditawarkan dan langsung memesan dua paket coklat dubai seharga rp 635 ribu.
pembayaran pun segera dilakukan dengan mentransfer uang ke rekening atas nama diah ayu hartati.
namun, beberapa waktu setelah itu, ajeng kembali menerima tawaran dari pelaku dengan iming-iming promo menarik lainnya.
kali ini, dia diminta untuk mentransfer uang sebesar rp 1 juta agar bisa mendapatkan lebih banyak coklat dubai.
baca juga:kejaksaan negeri lubuklinggau ungkap dua kasus korupsi di mura dan muratara
baca juga:guru pppk akan menerima thr pada 2025, begini besarannya
dalam percakapan dengan pelaku, ajeng dijanjikan bahwa uang rp 1 juta yang ditransfer tersebut akan dikembalikan (refund).
setelah mentransfer uang sebesar rp 1 juta, ajeng kemudian menerima kode refund dari pelaku. namun, saat mencoba untuk melakukan proses refund, kode yang diberikan tidak berhasil.
pelaku kemudian berpura-pura akan membantu ajeng untuk mendapatkan uangnya kembali, namun dengan syarat ajeng harus mengirimkan uang lebih banyak lagi.
ajeng pun semakin terbuai dengan janji-janji tersebut dan mentransfer uang ke rekening pelaku secara bertahap.
hingga akhirnya, jumlah uang yang telah ditransfer mencapai rp 50 juta. pada titik ini, ajeng menyadari bahwa dirinya telah tertipu dan menghentikan kiriman uang tersebut.
merasa dirugikan, ajeng pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. pada senin, 9 desember 2024, dia mendatangi sentra pelayanan kepolisian terpadu (spkt) polrestabes palembang untuk membuat laporan.
kepada petugas, ajeng mengungkapkan harapannya agar pelaku dapat segera ditangkap dan uangnya bisa kembali.
laporan ajeng diterima oleh petugas dengan dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan, sebagaimana diatur dalam kitab undang-undang hukum pidana (kuhp) pasal 378 dan 372.
kepala spkt polrestabes palembang, akp hery, membenarkan bahwa laporan tersebut telah diterima dan akan segera ditindaklanjuti oleh unit pidsus polrestabes palembang.
"saat ini kami sudah menerima laporan dari korban, dan kami akan segera melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar akp hery.
kasus ini mengingatkan masyarakat akan bahaya penipuan yang kerap terjadi melalui platform media sosial, di mana para pelaku memanfaatkan iming-iming promo atau diskon untuk menipu korban.
oleh karena itu, masyarakat diminta untuk selalu berhati-hati dan lebih teliti dalam bertransaksi secara online.