Kepala SMKN 2 Palembang Sampaikan Aspirasi pada Reses Tahap I Anggota DPRD Sumsel Dapil Sumsel II
Reses DPRD Sumsel Dapil II di SMK Negeri 2 Palembang, warga sekolah sampaikan aspirasi tentang revitalisasi sarana, pengaspalan jalan, dan peningkatan kualitas pendidikan. Foto:Evan Zumarli/Sumateraekspres.id--
SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam reses tahap I anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Dapil Sumsel II, yang meliputi Ilir Timur I, Ilir Timur II, Ilir Timur III, Alang-Alang Lebar, Sukarame, Kemuning, Sako, Kalidoni, dan Sematang Borang, warga SMK Negeri 2 Palembang mengungkapkan berbagai aspirasi mereka.
Kegiatan yang berlangsung di SMK Negeri 2 ini dihadiri oleh siswa, guru, dan jajaran anggota DPRD, serta diorganisir oleh Koordinator Dapil 2, Hj. Zaitun, SH, M.Kn., bersama rekan-rekan anggota DPRD lainnya, seperti H. Nopianto, S.Sos., MM., Ir. Zulkipli Kadir, Muhammad Yansuri S.Ip, Tamtama Tanjung SH, dan Fajar Febriansyah ST.MIkom.
BACA JUGA:Peluang Kerja! Seleksi Calon Direktur Hotel Bukit Selero Kabupaten Lahat. Berikut Syaratnya
BACA JUGA:Kasus Gizi Buruk di Puskesmas 11 Ilir Nihil Sejak 2020
Kepala SMK Negeri 2 Palembang, H. Suparman SPd. MSi, menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi oleh pihak sekolah.
Salah satu isu utama adalah semakin berkurangnya jumlah tenaga pendidik akibat pensiun dan berkurangnya jumlah guru produktif.
Selain itu, Suparman juga menyoroti kondisi sarana dan prasarana yang sudah tidak memadai.
Ia mengungkapkan bahwa terakhir kali revitalisasi dilakukan pada tahun 2012, dan sejak saat itu banyak fasilitas yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
BACA JUGA:Turun Kategori 5K Master dan Umum Sumeks Musi Run 2024, Ini Target Personel Ditintelkam Polda Sumsel
BACA JUGA:Liverpool Kokoh di Puncak, MU Merosot Drastis di Klasemen
“Peralatan yang kami miliki dulu memang canggih pada masanya, tapi sekarang sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi.
Kami sangat membutuhkan revitalisasi terutama untuk gedung dan peralatan,” ungkapnya.
Selain itu, Suparman juga menyoroti kondisi lingkungan sekolah yang terletak di dekat kolam retensi. Beberapa waktu lalu, tembok kolam tersebut jebol dan menyebabkan banjir.
Ia menawarkan dua solusi terkait masalah tersebut, yakni dengan menimbun kolam atau membuat retensi lebih besar agar tidak mengganggu lingkungan sekitar.