20 Jurusan Kuliah Terbanyak Cetak Pengangguran, Alumninya Susah Cari Kerja!

Reporter: Amel |

Editor: Amel |

Jumat , 06 Dec 2024 - 09:48

20 Jurusan Kuliah Terbanyak Cetak Pengangguran, Alumninya Susah Cari Kerja!-foto:Freepik-

3 Seni Rupa (7,9%)

4. Teknik Dirgantara (7,8%)

5. Sejarah (7,5%)

6. Bahasa Inggris (6,8%)

7. Media Massa (6,3%)

8. Fisika (6,2%)

9. Seni Komersial dan Desain Grafis (6,2%)

10. Sosiologi (5,5%)

Khusus untuk jurusan seperti Teknik Dirgantara, lapangan pekerjaan yang terbatas pada industri tertentu menjadi tantangan utama.

Di sisi lain, jurusan seperti Seni Rupa dan Desain Grafis sering kali menghasilkan lulusan yang bekerja sebagai freelancer, sehingga tidak tercatat dalam lapangan kerja formal.

Tingginya angka pengangguran dari jurusan-jurusan ini disebabkan oleh beberapa faktor:

Pertama, Keterbatasan lapangan kerja – Beberapa bidang seperti seni dan sejarah memiliki peluang kerja yang sangat spesifik.

Kedua, Persaingan yang ketat – Jumlah lulusan yang besar menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin tinggi.

Ketiga, ketidaksesuaian keterampilan – Banyak lulusan tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh pasar kerja.

Adapun solusi agar tidak terjebak dalam jurusan dengan prospek kerja minim, calon mahasiswa perlu melakukan riset mendalam tentang prospek karier.

20 jurusan kuliah terbanyak cetak pengangguran, alumninya susah cari kerja!                            sumateraekspres.id - memilih jurusan kuliah adalah salah satu langkah penting dalam membangun masa depan.
namun, tidak semua jurusan menawarkan prospek kerja yang menjanjikan.
data menunjukkan bahwa beberapa jurusan justru memiliki tingkat pengangguran yang tinggi.
hal ini menjadi tantangan besar bagi lulusannya untuk bersaing di dunia kerja.
baca juga:inilah 10 jurusan sarjana tersulit mencari kerja di indonesia
baca juga: masa depan suram! 15 jurusan sarjana ini bakal tergantikan ai di dunia kerja
adapun jurusan dengan tingkat pengangguran tinggi di indonesia berdasarkan data badan pusat statistik (bps) pada februari 2024, tingkat pengangguran terbuka (tpt) lulusan perguruan tinggi di indonesia mencapai 5,63 persen.
angka ini naik sebesar 0,11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
beberapa jurusan mencatat angka pengangguran yang sangat tinggi, bahkan di atas 50 persen.
baca juga:20 kampus yang paling dibutuhkan oleh bumn, lulusannya berpeluang besar diterima saat rekrutmen
baca juga:terbaru! cara pinjam saldo dana 100 ribu tanpa ktp, intip caranya disini
berikut adalah daftar 10 jurusan di indonesia dengan tingkat pengangguran tertinggi:
1. pendidikan jasmani (56,4%)
2. layanan manusia (hr) (55,6%)
3. ilustrasi (54,7%)
4. peradilan pidana (53%)
5. manajemen proyek (52,8%)
6. produksi radio, televisi, dan film (52,6%)
7. seni studio (52%)
8. administrasi layanan kesehatan (51,8%)
9. pendidikan (51,8%)
10. pengembangan manusia dan keluarga (51,5%)
baca juga:cara meminjam saldo dana 50 ribu tanpa ktp dengan praktis
baca juga:tanpa ktp, tanpa ribet! ini cara cepat dan mudah pinjam saldo dana yang langsung cair
jurusan-jurusan ini, meskipun memiliki peminat yang cukup tinggi, sering kali tidak relevan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.
sementara itu, jurusan kuliah pengangguran tinggi di amerika serikat laporan dari bank sentral new york pada februari 2024 mencatat beberapa jurusan di amerika serikat dengan tingkat pengangguran tertinggi.
jurusan-jurusan ini mencakup berbagai bidang, dari seni hingga ilmu pengetahuan:
1. sejarah seni (8%)
2. seni liberal (7,9%)
3 seni rupa (7,9%)
4. teknik dirgantara (7,8%)
5. sejarah (7,5%)
6. bahasa inggris (6,8%)
7. media massa (6,3%)
8. fisika (6,2%)
9. seni komersial dan desain grafis (6,2%)
10. sosiologi (5,5%)
khusus untuk jurusan seperti teknik dirgantara, lapangan pekerjaan yang terbatas pada industri tertentu menjadi tantangan utama.
di sisi lain, jurusan seperti seni rupa dan desain grafis sering kali menghasilkan lulusan yang bekerja sebagai freelancer, sehingga tidak tercatat dalam lapangan kerja formal.
tingginya angka pengangguran dari jurusan-jurusan ini disebabkan oleh beberapa faktor:
pertama, keterbatasan lapangan kerja – beberapa bidang seperti seni dan sejarah memiliki peluang kerja yang sangat spesifik.
kedua, persaingan yang ketat – jumlah lulusan yang besar menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin tinggi.
ketiga, ketidaksesuaian keterampilan – banyak lulusan tidak memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
adapun solusi agar tidak terjebak dalam jurusan dengan prospek kerja minim, calon mahasiswa perlu melakukan riset mendalam tentang prospek karier.
mengasah keterampilan tambahan, seperti kemampuan digital dan komunikasi, juga penting untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja.
dapat di simpulkan memilih jurusan kuliah harus dilakukan dengan mempertimbangkan prospek kerja jangka panjang.
dengan memahami tren pasar kerja dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, mahasiswa dapat menghindari jurusan yang berisiko tinggi menghasilkan pengangguran.