Program Konversi BBM ke BBG Tingkatkan Efisiensi Operasional Nelayan Sungai Musi di Muba
Launching pendistribusian paket konversi BBM ke BBG untuk kapal penangkapan ikan nelayan sasaran Kabupaten Muba 2024, dipusatkan di Dusun III Muara Rawas, Desa Terusan, Kecamatan Sanga Desa, Kamis (5/12/2024). Foto: kris samiaji/sumateraekspres.id--
Program ini sangat bermanfaat. Harga BBG lebih murah dibanding BBM, menghemat biaya operasional hingga 80 persen.
" Mesin lebih mudah dirawat dan lebih awet. Bahkan, emisi gas buangnya lebih rendah sehingga ramah lingkungan,” jelas Hendra.
Hanya dengan satu tabung gas 3 kg seharga Rp30.000, nelayan mendapatkan energi setara dengan tujuh liter BBM.
Efisiensi ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan nelayan, sehingga kesejahteraan mereka juga meningkat.
Program Keberlanjutan untuk Nelayan Muba
Program konversi ini bukan kali pertama dilakukan di Muba.
Sebelumnya, pada 2020 dan 2022, Dinas Perikanan Muba telah menyalurkan total 1.391 paket konversi BBM ke BBG.
BACA JUGA:Tunggu Hasil Resmi KPU, Eddy Santana Klaim Unggul di Palembang, Banyuasin, dan Muba
BACA JUGA:Paslon Lucianty-Syaparuddin Kompak Nyoblos di TPS 001 Sekayu, Siapkan Masa Depan Muba
Tahun ini, 1.500 paket bantuan kembali disalurkan ke lima kecamatan yang mencakup 49 kelurahan dan desa di Muba.
Program ini adalah wujud kerja keras kita semua. Diharapkan produksi perikanan tangkap meningkat sehingga pendapatan nelayan juga bertambah.
" Nelayan juga harus menjaga kelestarian sumber daya ikan dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,” imbuh Hendra.
Staf ahli Bupati Bidang Pembangunan, H Thabrani Rizki, mengapresiasi langkah kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah.
Ia berharap program ini terus berlanjut demi kesejahteraan nelayan kecil yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
" Bagi para nelayan, bantuan ini menjadi harapan baru untuk menghadapi tantangan ekonomi," ungkapnya.