BNNP Sumsel-Sumatera Ekspres Kolaborasi Sosialisasi Bahaya Narkoba

SILATURAHMI : GM Sumatera Ekspres saat bersilaturahmi dengan Kepala BNNP Sumsel Brigjen Pol Tri Julianto Djatiutomo SIK MM dan jajaran, Rabu (4/12).-foto: budiman/sumeks-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Ada banyak daerah rawan peredaran narkoba di wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Semua telah dipetakan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel. Mulai dari Palembang, Banyuasin, Muba, Muratara, OKI, OKU Timur, PALI dan lainnya.
Untuk jumlah pengguna juga terus meningkat. Pada 2019 lalu, Sumsel peringkat dua secara nasional. Jumlahnya 329 ribu orang. “Tahun ini kita peringkat lima. Tapi saya yakin secara jumlah pasti meningkat,” kata Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Tri Julianto Djatiutomo SIK MM didampingi jajaran.
Hal itu diungkapnya saat menerima kunjungan silaturahmi General Manager (GM) Sumatera Ekspres, H Iwan Irawan dan jajaran, kemarin (4/12). Salah satu yang memprihatinkan, saat ini sudah banyak pengguna dari kalangan pelajar, baik SMA maupun SMP.
Para pengguna juga sebagian besar dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah. “Di mana banyak pengguna, biasanya banyak pencurian. Itu karena para pengguna itu melakukan segala cara untuk mencari uang agar dapat beli narkoba. Termasuk mencuri, itu cara paling mudah,” jelasnya.
Untuk penyebaran pengguna di Sumsel bisa dikatakan merata. Sudah masuk ke semua kalangan dan semua profesi. Untuk memberantas peredaran narkoba ini, butuh komitmen, kolaborasi dan sinergi semua pihak. “Tidak bisa kami BNN sendiri,” cetus Brigjen Tri.
BACA JUGA:Mantap! BNNP Sumsel Musnahkan 8,5 Kg Sabu Jaringan Sekayu Betung, Ini Keterangan Kepala BNNP Sumsel!
Walaupun BNN bisa sendiri, tapi hasilnya tidak akan maksimal. Tapi dengan berkolaborasi, bersama Kepolisian, pemerintah daerah, pers, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat sendiri, maka hasil yang didapat akan bisa maksimal.
“Kalau itu bisa diwujudkan, saya yakin narkoba bisa diberantas. Tapi kalau jalan sendiri-sendiri, ya sulit,” tuturnya. Masyarakat yang tidak ingin dipidana, bisa dengan kesadaran melapor ke BNNP Sumsel, minta rehabilitasi.
Hanya saja kendala dari rehabilitasi ini, kuota yang terbatas karena minimnya anggaran, sarana prasarana dan personel. “Tapi silakan datang ke kita lapor, nanti akan kami upayakan rehabilitasi,” bebernya. Karena, cukup banyak tempat rehabilitasi di Indonesia. Walau pun, jumlahnya tidak sebanding dengan pengguna narkoba secara nasional yang mencapai sekitar 3,3 juta jiwa.
Brigjen Tri menyambut baik dan menegaskan dukungan BNNP Sumsel terhadap peran Harian Pagi Sumatera Ekspres yang akan berkolaborasi dengan pemda menggelar seminar desa bersih dari narkoba (Bersinar). Dimulai dari Kabupaten Muba, salah satu daerah yang termasuk rawan narkoba. “Desa Bersinar ini inisiasi BNN, dan memang kita minta ke pemda untuk digencarkan dalam upaya memberantas narkoba,” tambahnya.
BACA JUGA:Musuh Bersama, Pemprov Dukung Rencana Aksi BNNP Sumsel Berantas Narkoba. Ini Yang Sudah Dilakukan
BACA JUGA:BNNP Sumsel Musnahkan BB, Cegah Penyalahgunaan
Seminar Desa Bersinar dengan peserta aparat pemerintahan desa salah satu upaya untuk membuktikan komitmen perangkat desa mendukung upaya pemberantasan narkoba. “Untuk itu, saya akan hadir dan siap jadi pembicara dalam seminar itu. Ini bagian dari sinergi kita bersama dalam upaya memberantas peredaran narkoba di Sumsel," tandasnya.