Lulusan Program Vokasi Cepat Bekerja, Berikut Alasannya
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS), Ali Said-Foto: Kemendikdasmen-
SUMATERAEKSPRES.ID – Lulusan pendidikan vokasi di Indonesia semakin menunjukkan tren positif dalam memasuki dunia kerja.
Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS), Ali Said, mengungkapkan bahwa berbagai indikator kebekerjaan lulusan pendidikan vokasi, baik dari tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun Perguruan Tinggi Vokasi (PTV), mencerminkan capaian yang menggembirakan meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi.
“Pada Februari 2022, data BPS menunjukkan 75,39% lulusan SMK dan 76,28% lulusan PT Vokasi telah bekerja. Hal ini menandakan bahwa pendidikan vokasi terus mendominasi partisipasi angkatan kerja,” ujar Ali Said dalam acara Bincang Santai dengan Media bertema “Kondisi Tenaga Kerja Lulusan Pendidikan Vokasi di Indonesia” yang berlangsung di Jakarta, Jumat (29/11/2024).
BACA JUGA:PT Freeport dan PT INKA Buka Loker bagi Lulusan SMA dan S1, Pendaftaran Hingga 2 Desember
BACA JUGA:Senin Ujian Semester, Ini Jadwal Bagi Rapor dan Libur Sekolah Desember 2024 dan Januari 2025
Durasi Tunggu Kerja Sangat Singkat
Salah satu poin yang disorot adalah waktu tunggu yang relatif singkat bagi lulusan pendidikan vokasi untuk mendapatkan pekerjaan.
“Mayoritas lulusan SMK hanya membutuhkan waktu tunggu 0-2 bulan untuk menerima panggilan kerja. Pada periode tersebut, tercatat sebanyak 240 ribu lulusan SMK telah berhasil mendapatkan pekerjaan,” tambah Ali Said.
Program untuk Meningkatkan Kompetensi Lulusan Vokasi
Di kesempatan yang sama, Plt Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, memaparkan bahwa pemerintah telah menginisiasi berbagai program untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri.
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! OJK Resmi Buka Lowongan untuk Program PCS dan PCT Tahun 2024
BACA JUGA:Jadwal Televisi Liga Inggris Pekan 13: Laga Pamungkas Liverpool vs City, Van Nistelrooy Debut
Program-program tersebut meliputi Dana Padanan, Dana Kompetitif, Teaching Factory (Tefa), dan SMK Pusat Keunggulan.
“Meskipun laporan BPS menunjukkan fluktuasi, ada tren penurunan tingkat pengangguran di kalangan lulusan vokasi. Hal ini mengindikasikan dampak positif dari program-program yang kami jalankan,” jelas Tatang.
Tantangan dalam Pengembangan Soft Skills
Meski demikian, Tatang juga menyoroti bahwa lulusan pendidikan vokasi masih perlu meningkatkan keterampilan sosial (social skills).
Salah satu kendala yang sering muncul adalah saat mereka mengikuti seleksi kerja, terutama pada tahapan wawancara.
“Banyak lulusan vokasi yang lolos tes administrasi dan asesmen, seperti untuk posisi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, mereka kerap mengalami kendala di tahap wawancara. Ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam pengembangan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri,” ujar Tatang.
Pendidikan vokasi di Indonesia telah memberikan kontribusi signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.