Viral Saling Tangkap hingga Saling Serang, Buntut Dugaan Politik Uang, Masa Tenang Kampanye Ramai di Medsos
KISRUH PILKADA : Pengeroyokan terhadap seorang pemuda di Kabupaten Lahat, oleh pihak dari paslon yang berseberangan. Buntut dari masalah dugaan politik uang sebelumnya. - FOTO: TANGKAPAN LAYAR VIDEO-
”Akan kami lihat apakah sudah memenuhi unsur tindak pidana dan lengkap alat buktinya. Ataukah masih masuk pelanggaran pidana pemilu yang akan diarahkan ke Bawaslu untuk ditindaklanjuti," sebut Bagus, kemarin.
Saat ini pihaknya juga terus melakukan pemantauan aktivitas di media sosial, melalui patroli siber. Yang hasilnya dilaporkan ke pimpinan. "Patroli siber masih terus kami lakukan, tapi untuk hasilnya seperti apa dilaporkan kepada pimpinan," pungkasnya.
Honor untuk Saksi Sah-Sah Saja
Bawaslu Sumsel mengungkapkan temuan dugaan praktik politik uang menjelang pelaksanaan pilkada. Menariknya, amplop tersebut bertuliskan ‘honor saksi’. “Akan kita lihat dulu, apakah benar amplop tersebut diperuntukkan untuk saksi atau tidak,” kata Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan SPd.
Semua pihak yang diduga terlibat telah dibawa dan dilaporkan ke Bawaslu kabupaten/kota, tempat mereka ditangkap warga. Menurutnya, jika amplop tersebut benar digunakan sebagai honor saksi, maka hal itu dianggap sah dan sesuai aturan.
“Kalau memang untuk saksi, itu sah-sah saja. Seorang saksi memang harus mendapatkan biaya, karena mereka memiliki tanggung jawab besar pada penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Namun, hal ini tetap harus dipastikan melalui pemeriksaan mendalam,” tegasnya.
Namun, jika terbukti bahwa amplop tersebut digunakan untuk mempengaruhi pilihan masyarakat, maka praktik ini akan dikategorikan sebagai politik uang, yang melanggar aturan Pemilu. Kasusnya ditangani Gakkumdu. Prosesnya biasanya memakan waktu hingga tujuh hari kerja, diharapkan lebih cepat.
“Kami sudah meminta Bawaslu kabupaten dan kota untuk segera menyelesaikan penelusuran dan memastikan apakah kasus ini dapat teregistrasi sebagai pelanggaran atau tidak,” imbuhnya. Disebutkan, di antaranya kasus itu di Muratara, Lubuklinggau, Musi Rawas. Terbaru terjadi di Muara Enim.