Viral Saling Tangkap hingga Saling Serang, Buntut Dugaan Politik Uang, Masa Tenang Kampanye Ramai di Medsos
KISRUH PILKADA : Pengeroyokan terhadap seorang pemuda di Kabupaten Lahat, oleh pihak dari paslon yang berseberangan. Buntut dari masalah dugaan politik uang sebelumnya. - FOTO: TANGKAPAN LAYAR VIDEO-
BACA JUGA:Nyanyian Bergema Gemparkan Kampanye Pasangan Bergema di Prabumulih
Segala bentuk pelanggaran atau tindak pidana yang terjadi, segera laporkan. Jika terkait pilkada, laporkan ke Bawaslu, bila terkait tindak pidana laporkan ke polisi. “Jangan melakukan penangkapan atau penganiayaan terhadap yang dicurigai. Tidak dibenarkan main hakim sendiri," imbaunya.
Terkait peristiwa antara tim sukses dan simpatisan yang saling mencurigai dan berakhir pengeroyokan ini, Sinaga menyatakan akan bertindak tegas sesuai hukum yang berlaku. "Akan kami proses hukum. Kami kembali imbau agar semua pihak menahan diri,” pungkasnya.
Ketua Bawaslu Lahat Nana Priana, mengatakan pihaknya akan memproses semua laporan yang masuk terkait dugaan pelanggaran pilkada. “Laporan yang masuk sudah banyak, kami akan melakukan pendalaman lebih lanjuti sesuai dengan aturan yang ada,” terangnya.
Atas ketegangan yang terjadi jelang hari H pilkada ini, Nana menyampaikan pentingnya kedewasaan politik dan kesadaran hukum di kalangan masyarakat dan pendukung paslon. “Semua pihak kami harap dapat menjaga ketertiban dan menciptakan suasana yang kondusif,” harapnya.
Sementara itu, belum ada keterangan resmi terkait informasi tersebut dari paslon urut 3. Saat dicoba dikonfirmasi tadi malam, belum merespon. Beberapa kali ditelpon, tidak mengangkat. Begitupun kiriman pesan singkat WA, juga belum memberikan tanggapan.
BACA JUGA:Warga Pagaralam Antusias Ikuti Kampanye Akbar Paslon Hepy-Efsi
BACA JUGA:Kampanye Akbar Yudha-Bahar: Pilih Nomor 3, Coblos Tanjaknya
Kasih Amplop ke Pendukung Lain
Di Kabupaten Muara Enim, juga viral diduga antara simpatisan dan pendukung paslon nomor urut 1 dan 3, Selasa (26/3). Dari video 3.58 menit itu, pria berbaju hitam bagi-bagi amplop berisi uang Rp100 ribu. Apesnya, pria berbaju biru itu sudah ada pilihan paslon sendiri.
Selain amplop berisi uang Rp100 ribu, barang bukti turut diamankan, data, KTP, dan kartu simulasi pencoblosan, serta kartu bergambar paslon nomor urut 3. ”Kami dapat laporan sekitar pukul 15.00 WIB, kejadiannya di Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang,” ujar Dr Firmansyah SH MH, bersama tim hukum paslon urut 1, kemarin.
Temuan itu sudah dilaporkan ke Panwascam Gelumbang, untuk segera ditindaklanjuti. “Karena laporan ini sangat penting. Mengingat kita sama-sama seluruh paslon Pilkada Muara Enim 2024 ini, sudah mendeklarasikan akan menolak politik uang,” tambah Fimansyah, yang juga membawa kasus itu ke Bawaslu Muara Enim.
Koordinator Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Muara Enim, Kms Ali Akbar, membenarkan ada seorang terduga pembagi uang ke masyarakat di Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang.
Sudah dilaporkan pelapor ke Panwaslu Kecamatan gelumbang. "Jadi memang sudah kami perintahkan untuk kemudian dibawa ke Kabupaten (Bawaslu Muara Enim), untuk dimintai keterangannya. Ini laporan pertama yang masuk terkait dengan money politics," katanya.
BACA JUGA:Kampanye Hitam Kena Sanksi Pidana
BACA JUGA:Rita Suryani Turun Langsung Demi Menangkan Pasangan Devi-Junius, Kampanye Dihadiri 20 Ribu Massa