Melihat kebutuhan ini, BRI melalui program Mitra UMi dan Kredit KECE menawarkan pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 juta.

Selain memberikan akses permodalan, BRI juga membekali masyarakat dengan edukasi keuangan untuk memastikan pemanfaatan modal yang bijak dan tepat sasaran.

“Melalui program UMi, kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga memberdayakan masyarakat dengan literasi keuangan agar mereka lebih mandiri dalam mengelola usaha,” ujar Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI.

Dampak Positif bagi Keluarga dan Masyarakat

Siti mengungkapkan bahwa usaha yang dirintisnya memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan keluarganya.

“Alhamdulillah, sekarang kebutuhan sehari-hari terpenuhi, cicilan lancar, dan biaya sekolah anak-anak juga tidak terkendala,” tuturnya.

Kesuksesan Siti menjadi bukti bahwa kolaborasi antara lembaga keuangan dan masyarakat mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Tidak hanya itu, keberadaan AgenBRILink juga memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal, mengurangi ketergantungan pada rentenir, dan membuka peluang bisnis baru.

AgenBRILink: Pilar Ekosistem Ekonomi Mikro

BRI terus memperluas sebaran AgenBRILink yang kini mencapai lebih dari 1,02 juta agen di lebih dari 62 ribu desa di seluruh Indonesia.

Hingga akhir September 2024, para agen ini berhasil mencatatkan transaksi senilai Rp1.170 triliun.

“AgenBRILink membantu masyarakat memahami layanan perbankan dan memaksimalkan potensi bisnis di daerahnya. Kami berharap kehadiran mereka dapat membangun ekosistem ekonomi mikro yang kuat,” tambah Supari.

Kisah Siti Khusnul Khotimah adalah salah satu contoh nyata bagaimana program Mitra UMi dan AgenBRILink mampu menciptakan dampak yang signifikan bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat.

Dengan sinergi antara BRI dan masyarakat, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi lokal semakin terwujud.