Dialog Kebhinekaan di Malang: Meneguhkan Peran Pemuda Muhammadiyah dalam Menjaga Ideologi Pancasila
Dialog Kebhinekaan di Malang: Meneguhkan Peran Pemuda Muhammadiyah dalam Menjaga Ideologi Pancasila-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) dan Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiah (PDNA) Kabupaten Malang menggelar acara Dialog Kebhinekaan pada Minggu, 11 Agustus 2024, di Aula BAU Universitas Muhammadiyah Malang.
Acara ini dihadiri oleh seluruh pimpinan serta anggota PDPM dan PDNA se-Kabupaten Malang. Tema yang diangkat adalah pentingnya kebhinekaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai narasumber utama dalam dialog ini adalah Antonius Benny Susetyo, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Selain itu, hadir pula KH Nurbani Yusuf, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Batu, serta Staf Ahli Pusat Pendidikan dan Pelatihan Universitas Muhammadiyah Malang, yang juga Pendiri Komunitas Padhang Makhsyar.
BACA JUGA:BPIP Sosialisasikan Pancasila di KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, Rayakan 79 Tahun Kemerdekaan
BACA JUGA:Konsulat RI di Hamburg Sambut Delegasi BPIP dan MPR RI, Perkuat Persatuan dan Ideologi Pancasila.
Acara yang dipandu oleh moderator Ibnu Rizal ini mengangkat isu kebhinekaan dan peran generasi muda dalam menjaga dan memperjuangkan nilai-nilai Pancasila di tengah tantangan zaman.
Muhammadiyah sebagai Inspirasi Generasi Muda
Antonius Benny Susetyo menyampaikan pandangannya tentang peran Muhammadiyah dalam membentuk karakter dan mentalitas bangsa.
Ia menyebutkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan yang mencerahkan dan bisa menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda.
Menurutnya, tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno dan Ibu Fatmawati, yang merupakan bagian dari Muhammadiyah, adalah bukti bahwa gerakan ini memiliki kontribusi besar dalam membangun bangsa.
BACA JUGA:Permohonan Maaf BPIP atas Kontroversi Lepas Hijab Paskibraka Putri 2024
BACA JUGA:Gandeng Pemkab Klaten, BPIP Perkuat Pembinaan Ideologi Pancasila
“Bung Karno adalah bagian dari Muhammadiyah, Ibu Fatmawati juga bagian dari Muhammadiyah. Muhammadiyah bukan hanya tentang agama, tetapi juga tentang membangun karakter bangsa melalui pendidikan dan keadilan sosial,” kata Benny, yang akrab disapa Romo Benny.
Ia menekankan bahwa gerakan pendidikan Muhammadiyah di wilayah Indonesia Timur, seperti di Jayapura dan Kupang, telah memberi dampak positif dalam memperjuangkan pemerataan pendidikan di tanah air.