Pemuda Siram Ayah Tiri dengan Air Keras, Korban Meninggal Setelah Tiga Bulan Dirawat
Pemuda di OKU Timur siram ayah tiri dengan air keras hingga meninggal. Pelaku ditangkap setelah 3 bulan buron. Foto:Kholid/Sumateraekspres.id--
OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID – Seorang pemuda bernama Padrul Langga (20) ditangkap oleh Polsek Cempaka, Polres OKU Timur, setelah diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap ayah tirinya, Aang Hunaifi (26), dengan menyiramkan air keras.
Akibat perbuatannya, Aang meninggal dunia setelah tiga bulan dirawat di rumah sakit.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 29 Juli 2024, di sebuah kontrakan yang terletak di Desa Campang Tiga Ulu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur.
BACA JUGA:Polrestabes Palembang Siapkan Personil di Setiap TPS untuk Amankan Pilkada 2024
BACA JUGA:Iran Desak ICC Adili Netanyahu dan Uji Efektivitas Peradilan Internasional
Padrul Langga, warga Desa Pulau Borang, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, diduga menyiram air keras ke tubuh korban saat korban sedang tertidur.
Setelah kejadian, korban dibawa ke Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, namun ia menghembuskan napas terakhir pada 10 November 2024.
Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury SIK MSi, melalui Kapolsek Cempaka, AKP Aston L Sinaga SH, menjelaskan bahwa pelaku berhasil ditangkap pada Kamis, 21 November 2024, di tempat persembunyiannya di Desa Sungai Borang, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin.
BACA JUGA:KPU Empat Lawang Gelar Simulasi Pemungutan Suara, Persiapkan Masyarakat Menyambut Pilkada
BACA JUGA:Giat di Royal Golf PGC Palembang Dituding Buang-buang Anggaran
Padrul diamankan oleh tim Reskrim Polsek Cempaka bersama Tim Shadow Walet Satreskrim Polres OKU Timur tanpa perlawanan.
Setelah ditangkap, Padrul Langga mengakui perbuatannya dan menjelaskan bahwa ia menyiram korban dengan air keras karena korban sering menyiksa ibu kandungnya.
Bahkan, menurut pelaku, Aang pernah menendang ibunya di depan umum, yang menjadi pemicu kemarahannya.
Aang Hunaifi, yang berasal dari Banyuasin, bekerja sebagai buruh tebang tebu di perkebunan PT Mondoli. Ia bersama istri dan anak tirinya tinggal di Desa Campang Tiga Ulu, OKU Timur.