https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Instrumen Moneter Pro-Market Dukung Stabilitas Rupiah dan Inflasi

Instrumen Moneter Pro-Market Dukung Stabilitas Rupiah dan Inflasi-Foto: Dall E-

Kinerja obligasi pemerintah juga menunjukkan tren positif. Imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 2 tahun dan 10 tahun meningkat menjadi masing-masing 6,44% dan 6,86% pada 19 November 2024, mengikuti kenaikan yield Obligasi Pemerintah AS (UST).

Di sisi lain, likuiditas perbankan tetap memadai berkat penerapan bauran kebijakan moneter, termasuk Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Kebijakan ini mendorong efisiensi perbankan dalam pembentukan harga, didukung transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).

Pada Oktober 2024, suku bunga deposito 1 bulan tercatat sebesar 4,73%, sementara suku bunga kredit turun menjadi 9,17%, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Prospek Kebijakan Ke Depan

Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat instrumen moneter dengan mempertimbangkan perkembangan ekonomi global dan domestik.

Dengan inovasi kebijakan dan pengelolaan likuiditas yang optimal, aliran modal asing diharapkan terus masuk, mendukung stabilitas keuangan nasional serta meningkatkan daya saing pasar domestik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan