Klinik Orthopedi dan Traumatologi, Layanan Unggulan RSUD Siti Fatimah Az-Zahra
dr. Wemdi Priya Prasetya, Sp.OT, FOTO:IST --
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siti Fatimah Az-Zahra Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu pusat sarana kesehatan dan rujukan di Provinsi Sumatera Selatan.
Senantiasa melayani dan mendukung peningkatan taraf kesehatan warga masyarakat Sumatera Selatan dan sekitarnya.
Sebagai salah satu sarana kesehatan yang didukung pemerintah daerah, RSUD Siti Fatimah Az-Zahra berkomitmen menjadi pusat layanan kesehatan terbaik di Provinsi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:RSUD Siti Fatimah Provinsi Sumatera Selatan Gelar Partnership Gathering
BACA JUGA:Layanan Prima Operasi Batu Ginjal di RSUD Siti Fatimah Prov. Sumsel
Hal ini semata-mata agar RSUD Siti Fatimah Az-Zahra memiliki tempat khusus di hati masyarakat dan menjadi harapan warga. Perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan senantiasa terus dikedepankan dalam pelayanan Orthopedi di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra.
Hanya saja, tidak dipungkiri saat ini tindakan masyarakat dalam menangani cedera atau trauma masih banyak yang keliru.
Mereka lebih memilih pengobatan alternatif atau ahli patah tulang daripada memprioritaskan terapi secara medis. Padahal, langkah tersebut dapat mengakibatkan penderitaan pasien menjadi semakin buruk, bahkan dapat mengalami kecacatan.
Dr. Wemdi Priya Prasetya, Sp.OT, Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi di RSUD Siti Fatimah Az-Zahra, alumni Universitas Padjajaran, mengatakan secara ilmiah ketika seseorang mengalami cedera, pasti akan terjadi pembengkakan.
Hal inilah yang tidak diketahui oleh praktisi pengobatan, seperti pemijat tradisional. Pada dasarnya, di dalam pembengkakan terjadi perdarahan mikroseluler, yang merupakan dampak dari perobekan pada pembuluh darah berukuran kecil, sehingga darah keluar dari pembuluhnya.
Selain itu, lanjut dr. Wemdi, dalam kondisi trauma seperti ini, cairan sel intraseluluer juga akan keluar dan mengakibatkan pembengkakan yang semakin besar.
“Pada kasus seperti ini, jika penderita dipijat atau diurut, maka sobekan tersebut akan semakin membesar dan banyak mengeluarkan darah.
Bekas pijatan dapat pula meninggalkan trauma, sehingga cairan sel yang keluar semakin bertambah banyak,” jelas
dr Wemdi, sapaan akrabnya. Ditambahkan dr Wemdi, melalui tindakan medis yang tepat, penanganan terhadap cedera atau trauma akan diawali dengan pemeriksaan fisik yang diikuti pemeriksaan penunjang seperti rontgen untuk mengetahui kemungkinan terjadinya patah tulang.