Pameran virtual ini memungkinkan pelaku UMKM untuk menampilkan produk mereka di platform digital, menjangkau audiens yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

Sesi Pelatihan dan Workshop

Pelatihan dan workshop terkait digitalisasi, branding, serta pemasaran internasional akan diselenggarakan untuk membantu peserta UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan daya saing di pasar global.

Pertemuan Bisnis (Business Matching)

Dalam sesi ini, pelaku UMKM akan bertemu langsung dengan pembeli potensial dari luar negeri, mempertemukan mereka dengan investor, distributor, dan peritel global untuk membuka peluang bisnis yang lebih luas.

Harapan BRI untuk BRI UMKM Expo(RT) 2025

BRI berharap BRI UMKM Expo(RT) 2025 dapat mendorong lebih banyak UMKM di Indonesia untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola bisnis mereka.

Selain itu, dengan mengikuti acara ini, diharapkan pelaku UMKM dapat memahami lebih dalam cara menembus pasar internasional dan memperluas jangkauan pasar mereka. Dalam jangka panjang, BRI ingin melihat produk-produk unggulan Indonesia semakin dikenal di pasar global.

Expo(RT) 2025 juga menjadi wujud keseriusan BRI dalam mendukung UMKM sebagai pilar penting dalam menggerakkan ekonomi nasional, sekaligus memperkenalkan produk Indonesia ke dunia internasional. BRI berharap acara ini tidak hanya memperkuat jaringan bisnis UMKM, tetapi juga meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

Persyaratan Umum untuk Mendaftar di BRI UMKM Expo(RT) 2025

Untuk dapat berpartisipasi dalam BRI UMKM Expo(RT) 2025, pelaku UMKM harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan. Beberapa persyaratan umum yang biasanya diberlakukan adalah:

Status Legalitas Usaha

UMKM yang ingin mendaftar harus memiliki legalitas usaha yang sah, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) atau izin usaha lainnya yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah terkait.

Kriteria Usaha dan Produk

Produk yang dipamerkan harus merupakan produk lokal berkualitas yang siap bersaing di pasar internasional. Selain itu, sektor usaha yang diprioritaskan meliputi makanan dan minuman, kerajinan tangan, fesyen, serta produk berbasis budaya dan tradisi lokal.

Siap Ekspor

UMKM yang memiliki kapasitas atau potensi ekspor akan diprioritaskan, khususnya mereka yang telah memenuhi standar ekspor seperti sertifikasi halal atau BPOM untuk produk makanan.