https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Koleksi Jersey dan Medali Sumeks Musi Run, Tren Pap Unboxing Isi Goodie Bag

-FOTO: IST-

Sumeks Musi Run 2024 kategori 5K, rutenya start dari depan Stadion Gelora Sriwijaya, keluar pintu gerbang utama JSC, berbelok melingkari Tugu Rotunda, masuk ke Jl GHA Bastari, putar balik di Simpang Pasar Induk/Imigrasi/UIN Raden Fatah Palembang.

Peserta kembali ke Jl GHA Bastari, masuk ke komplek JSC dan finis di tempat semula depan Stadion Gelora Sriwijaya. “Setelah finis, peserta dapat menukarkan pita-nya dengan medali finisher,” paparnya.

Sementara kategori 10K, startnya sama kategori 5K. Namun setelah melintas persimpangan pasar induk Jakabaring, rutenya terus saja di Jl GHA Bastari menaiki FlyOver (FO) Jakabaring. Lalu Jl HM Ryacudu, Jembatan Ampera, putar balik air mancur depan Masjid Agung Palembang.

Peserta kategori 10K, naik lagi ke Jembatan Ampera, Jl HM Ryacudu, Jl HM Ryacudu, menaiki FO Jakabaring, Jl GHA Bastari, masuk lagi ke komplek JSC, dan finis di depan Stadion Gelora Sriwijaya. “Peserta kemudian menukarkan pita dengan medali,” pungkasnya.  

Terpisah, Race Director Musi Run 2024, Husni Kamil, menjelaskan pihaknya dari Teratas.id, menggunakan Mylaps Timing System dalam event Musi Run 2024. “Kami menyematkan chip yang menempel di semua BIB/nomor peserta,” terangnya. 

Penggunaan chip pada BIB semacam ini, lumrah digunakan pada ajang kompetisi lari internasional, seperti maraton. “Sehingga para pelari dapat melihat hasil secara live. Penggunaan BIB ini sebagai alat pembaca chip dan pencatat waktu,” terangnya. 

Setiap BIB nomor peserta akan dilengkapi dengan chip, yang berisi data unik. Setiap chip memiliki data yang berbeda, yakni data peserta yang sudah diisi saat pendaftaran. "Mesin pembaca chip diletakkan di beberapa titik, start, finish, dan checkpoint,” ulasnya. 

Kemudian dilengkapi dengan antena yang terhampar di jalan dilintasi pelari.  Saat pelari melewati antena, data akan diterima oleh mesin pembaca chip. Kemudian dikirim ke komputer di race cetral lewat kabel optik atau internet.

“Terkoneksi ke komputer untuk memproses data yang diterima dan web server. Untuk menampilkan data yang telah proses, agar bisa diakses oleh pelari," bebernya.

Lanjut Kamil, komputer mengumpulkan dan memproses data yang diterima secara periodik. Setelah data selesai diproses, data akan dikirim ke web server. “Proses ini berjalan terus menerus selagi lomba berjalan," tambahnya.

Dengan begitu, hasil lomba akan bisa dilihat secara live, menjadikannya transparan dan fair. “Sehingga setelah selesai lomba (mencapai finis), peserta langsung akan dapat mengetahui catatan waktu lombanya," jelas Kamil. (*/air)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan